The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Seven LCT Vessels Stop Operation

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

tujuh-kapal-lct-stop-operasi

KALIPURO – Sebanyak tujuh kapal jenis landing craft tank (LCT) ternyata sudah berhenti beroperasi di perlintasan Ketapang-Gilimanuk sejak pukul 08.00, last Friday (23/9). Boat- kapal yang biasa mengangkut kendaraan para penumpang ini, harus berhenti beroperasi lantaran pihak pelabuhan menggelar simulasi pelayaran di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk tanpa menggunakan armada kapal jenis LCT.

Simulasi ini terus berlanjut hingga hari ini (25/9), untuk menindaklanjuti Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Number:SK.885/AP.005/DRJD/2015 tanggal 19 March 2015. SK Dirjen Hubdat itu menyebutkan, bahwa larangan penggunaan kapal LCT sebagai kapal angkutan penyeberangan.

Karena tidak ada kapal LCT yang beroperasi, saat ini hanya ada sembilan kapal motor penumpang (km²) yang beroperasi di Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) Ketapang. Head of Port Management Unit Office (DEAL) Kelas III Ketapang, ispriyanto, melalui petugas Kesyahbandaran Widodo mengatakan, simulasi ini penting dilakukan untuk mengetahui kondisi pelabuhan tanpa adanya kapal jenis LCT beroperasi.

Sesuai rencana, sejak tanggal 30 September 2016 coming, kapal jenis LCT sudah tidak boleh lagi beroperasi di lintasan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. ”Simulasi masih terus berlanjut hingga saat ini. Alhamdulillah tidak ada kemacetan seperti yang dulu. Date 30 September 2016 later, sudah final bahwa LCT tidak boleh beroperasi,” tegas Widodo.

She said, kondisi Pelabuhan Ketapang meski tidak ada armada kapal LCT yang beroperasi, ternyata tidak macet. Nihilnya antrean kendaraan ini lantaran sudah banyak kapal jenis Kapal Motor Penumpang (km²) yang beroperasi di perlintasan Ketapang-Gilimanuk.

Ada sekitar sembilan kapal yang beroperasi yakni KMP Dharma Ferry, KMP Royce, KMP Trisna Dwitya, KMP Jambo IX, KMP Maritim II, KMP Labitra Adinda, KMP Trisakti Adinda, KMP Tri Sakti Elvina dan KMP Agung Samudera.

”Sekarang sudah berbeda dengan dulu. Kalau dulu macet karena armada KMP yang beroperasi sedikit. Sekarang sudah banyak, jadinya lancar pelabuhan meski tidak ada LCT,He said. Widodo added, selama dua hari simulasi ini dilakukan, suasana bongkar muat kendaraan dan penumpang di Pelabuhan LCM Ketapang malah terpantau lebih cepat.

Kendaraan dan penumpang yang sudah masuk ke dalam KMP pun sudah bisa langsung diberangkatkan menuju Gilimanuk. Hal ini berbeda jika saat masih ada LCT. At that time, LCT masih boleh beroperasi namun penumpang maupun sopir kendaraan harus turun dari kapal dan diwajibkan untuk menumpang kapal KMP.

Tentu dengan kondisi seperti itu, membuat jadwal pemberangkatan kapal menjadi tersendat lantaran pihak pelabuhan baru bisa memberangkatkan kapal jika di dalam LCT sudah benar-benar tidak ada lagi penumpang. ”Saat LCT beroperasi kemarin kan begitu, sopirnya harus turun dan harus naik KMP. Sekarang sudah tidak ada lagi praktik seperti itu karena LCT sudah tidak ada. Waktu bongkar muat dan jadwal pem berangkatan saat ini pun sudah menjadi lebih baik dan tepat waktu,"he said.

Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pelabuhan LCM Ketapang kemarin, tampak hanya ada kapal jenis KMP yang beroperasi. Diketahui ada sekitar tujuh kapal jenis LCT yang harus off, karena adanya simulasi ini. Beberapa LCT yang tidak beroperasi, ternyata memilih memarkir kapal di pantai sebelah utara Pelabuhan LCM Ketapang.

Ada juga beberapa LCT yang sandar di dermaga beaching yang ada di belakang Hotel Banyuwangi Beach. Meanwhile, tidak terjadi kemacetan yang berarti meski hanya ada sembilan KMP yang beroperasi. Tanjung Wangi Port Area Police Chief (KPT) AKP Sudarmaji pun memastikan, kondisi lalu lintas di dalam pelabuhan maupun di luar pelabuhan terlihat lancar.

Sampai dua hari kemarin, simulasi dilakukan masih belum ada kemacetan yang berarti. ”Tidak ada pengaruhnya, pelabuhan lancar jaya tidak ada macet," he explained. As known, aturan larangan kapal jenis LCT dilarang beroperasi di lintasan Ketapang–Gilimanuk ini sudah sering dilakukan. Previously, aturan ini sangat sulit diterapkan lantaran efek saat tidak ada kapal LCT yang berope rasi, ternyata berdampak kemacetan panjang tidak terelakkan.

Arus lalu lintas lumpuh total saat itu. Banyak pihak yang dirugikan atas diterapkannya regulasi itu karena terkesan dipaksakan saat itu. Ketika kapal jenis LCT dilarang beroperasi, ternyata saat itu jumlah armada KMP sangat minim yang beroperasi di LCM Ketapang. Finally, regulasi pun ditunda hingga beberapa kali. (radar)