The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Upaya Fogging Sudah Maksimal, Penderita DBD Masih Ada: Pengasapan Akan Ditambah

upaya-fogging-sudah-maksimal,-penderita-dbd-masih-ada:-pengasapan-akan-ditambah
Upaya Fogging Sudah Maksimal, Penderita DBD Masih Ada: Pengasapan Akan Ditambah
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

RadarBanyuwangi.id – Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Puskesmas Gitik yang pada April 2024 there is 48 kasus dan tiga diantaranya yang berasal sari Desa/Kecamatan Rogojampi meninggal, ternyata masih ada.

Petugas Puskesmas bersama perangkat desa, kembali melaksanakan fogging, yesterday (5/5).

Pengasapan untuk mencegah meluasnya serangan nyamuk Aedes Aegepty that, dilakukan Puskesmas Gitik bersama kader Posyandu di wilayah Desa/Kecamatan Rogojampi.

“Sebelumnya fogging dilakukan di Dusun Maduran dan Krajan, kali ini di Dusun Lugonto Barat,” kata Kepala Desa Rogojampi, Hj Siti Djamilah.

Read Also: CJH Diberi Bimbingan dan Diajak Senam Kebugaran: Dipimpin Langsung Oleh KH Hasyim Syafaat

Pelaksanaan fogging, kata Siti Djamilah, dilakukan di beberapa titik yang ada penderita dan jumlahnya terus bertambah.

“Semoga dengan fogging ini bisa mengurangi, sekaligus memutus mata rantai penyebaran DBD di Desa Rogojampi,"hope".

Menurut Siti Djamilah, pemerintah desa melalui perangkat desa seperti kepala dusun, RT, RW, dan kader Posyandu turut menyampaikan tentang merebaknya jumlah kasus penderita DBD di Desa/Kecamatan Rogojampi ini.

Read Also: Beredar Video Hoax Uang Hilang, Pengamat: Tak Perlu Khawatir, Sebut Menabung di Bank Sangat Aman

“Kami sudah meminta pada masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk,He said.

Kepala Puskesmas Gitik, Rogojampi Kecamatan District, drg Ai Nurul Hidayah menyampaikan jumlah penderita DBD di wilayah kerja Puskesmas Gitik masih ada.

Tidak hanya orang dewasa saja, tapi juga merambah anak-anak.

“Harus kita antisipasi dan cegah bersama agar tidak semakin meluas,he explained.

Read Also: Mobile SIM Service Info Banyuwangi Police Prototype Satpas Date 6-8 May 2024, Check the Location and Requirements


Page 2

Selain melakukan gerakan pemberantsan sarang nyamuk (PSN), light him, bagi anak-anak yang hendak berangkat ke sekolah bisa menggunakan lotion anti nyamuk sebagai ikhtiar untuk pencegahan dari gigitan nyamuk Aedes Aegepty.

“Ayo kita jaga kebersihan,” ajaknya seraya menyampaikan belum bisa mendata jumlah penderita DBD di wilayahnya selama Mei 2024 this.

As previously reported in this daily, Dengue Hemorrhagic Fever (DBD) in the Rogojampi District area it seems to be going crazy.

Read Also: Vehicle users on the Gumitir route must be alert 7 This Landslide Point: All Detected Entering Banyuwangi Area

In this month, found 48 case. Of that amount, tiga pasien yang menjalani perawatan karena terjangkit penyakit disebabkan nyamuk Aedes Aegypti itu meninggal dunia.

Untuk menekan penyebaran DBD, Puskesmas Gitik, Kecamatan Rogojampi terus menggencarkan fogging di perkampungan yang dinilai rawan dan berpotensi terjadinya penyebaran.

Itu seperti yang dilakukan di Kampung Pabrikan, Maduran village, dan daerah perumahan Concrong, Dusun Krajan, Rogojampi Village/District.

Read Also: Counting the days, Relocation of the Britishan Dormitory Complex in Banyuwangi Only Two Buildings Remaining

“Kami sebetulnya juga aktif menerjunkan kader juru pemantau jentik (jumantik),” ungkap Kepala Puskesmas Gitik, Rogojampi Kecamatan District, drg Ai Nurul Hidayah.

Nurul menyebut, selama April 2024 di wilayahnya ada 48 pasien DBD. From 48 pasien DBD itu berasal dari Desa Rogojampi sebanyak 31 person, Desa Kedaleman lima orang, Desa Karangbendo ada lima orang, Desa Pengatigan ada satu orang, Desa Gitik ada lima orang, dan Desa Lemahbang Dewo ada satu penderita.

“Paling banyak Desa Rogojampi, tiga penderita DBD yang meninggal itu dari Desa Rogojampi ini,He said.(yes/no)


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Puskesmas Gitik yang pada April 2024 there is 48 kasus dan tiga diantaranya yang berasal sari Desa/Kecamatan Rogojampi meninggal, ternyata masih ada.

Petugas Puskesmas bersama perangkat desa, kembali melaksanakan fogging, yesterday (5/5).

Pengasapan untuk mencegah meluasnya serangan nyamuk Aedes Aegepty that, dilakukan Puskesmas Gitik bersama kader Posyandu di wilayah Desa/Kecamatan Rogojampi.

“Sebelumnya fogging dilakukan di Dusun Maduran dan Krajan, kali ini di Dusun Lugonto Barat,” kata Kepala Desa Rogojampi, Hj Siti Djamilah.

Read Also: CJH Diberi Bimbingan dan Diajak Senam Kebugaran: Dipimpin Langsung Oleh KH Hasyim Syafaat

Pelaksanaan fogging, kata Siti Djamilah, dilakukan di beberapa titik yang ada penderita dan jumlahnya terus bertambah.

“Semoga dengan fogging ini bisa mengurangi, sekaligus memutus mata rantai penyebaran DBD di Desa Rogojampi,"hope".

Menurut Siti Djamilah, pemerintah desa melalui perangkat desa seperti kepala dusun, RT, RW, dan kader Posyandu turut menyampaikan tentang merebaknya jumlah kasus penderita DBD di Desa/Kecamatan Rogojampi ini.

Read Also: Beredar Video Hoax Uang Hilang, Pengamat: Tak Perlu Khawatir, Sebut Menabung di Bank Sangat Aman

“Kami sudah meminta pada masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk,He said.

Kepala Puskesmas Gitik, Rogojampi Kecamatan District, drg Ai Nurul Hidayah menyampaikan jumlah penderita DBD di wilayah kerja Puskesmas Gitik masih ada.

Tidak hanya orang dewasa saja, tapi juga merambah anak-anak.

“Harus kita antisipasi dan cegah bersama agar tidak semakin meluas,he explained.

Read Also: Mobile SIM Service Info Banyuwangi Police Prototype Satpas Date 6-8 May 2024, Check the Location and Requirements