The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Come on, Nonton Gandrung Sewu !

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Siang Ini di Pantai Boom, Libatkan 1.208 Penari

BANYUWANGI – Pergelaran spektakuler Gandrung Sewu untuk kali keempat bakal digeber pukul 14.00 siang ini di Pantai Boom. Tarian kolosal itu melibatkan 1.208 dancer. Mereka akan menghibur tamu undangan dan masyarakat Banyuwangi yang menonton cven Parade Gandrung Sewu tersebut.

Festival Gandrung Sewu tahun ini mengusung tema Podho Nonton. Agar tampil kompak, seluruh peserta parade mengikuti geladi bersih di Pantai Boom sore kemarin (25/9). Seluruh komponen pada Festival Gandrung Sewu, seperti penari gandrung, drama teater, penabuh, dan Lalare Orkestra, mengikuti geladi bersih kemarin.

Geladi bersih kali ini berjalan lancar. Banyak masyarakat yang menyaksikan geladi bersih tersebut. Plt. Head of Culture and Tourism Office (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, mengatakan geladi bersih merupakan pemantapan akhir dari seluruh komponen pertunjukan Gandrung Sewu hari ini.

Pada geladi bersih kemarin, persiapan yang telah dilakukan sudah 98 percent. “Pada geladi bersih ini (yesterday) sudah final. It means, kami sudah siap,” kata Bram. He added, pada perhelatan Festival Gandrung Sewu tahun ini pihaknya telah menyeleksi lebih dari 5.000 penari gandrung di setiap kecamatan.

Akibat keterbatasan tempat pertunjukan, akhirnya dari 5.000 penari gandrung yang mengikuti seleksi, hanya diambil sekitar 1.200 dancer. ‘Total pastinya ada 1.208 dancer. Nanti kami juga akan memberikan penghargaan kepada penari gandrung senior, tapi identitasnya masih kami rahasiakan untuk surprise, “clear.

Pada parade Gandrung Sewu kali ini beberapa tamu undangan akan hadir untuk menyaksikan tari kolosal gandrung sebagai alat perjuangan mengusir penjajah. Tamu yang dipastikan hadir adalah dari Kementerian Pariwisata, pejabat Pemprov jatim, dan beberapa tamu undangan dari kabupaten lain, seperti Tangerang Palu, Malang Sidoarjo. and so on.

“Director General of Culture, Kacung Marijan memastikan hadir,” kata Bram. Pada Festival Gandrung Sewu tahun ini, tema yang diusung adalah Podho Nonton. Podho nonton sejatinya merupakan tembang wajib pertunjukan Gandrung.

Tema ini diangkat karena syair Podho Nonton mengandung makna heroisme dan perjuangan yang sangat berat dari para pendahulu di Bumi Blambangan ketika melawan penjajahan Belanda. In this event, a scene of the fertile and prosperous condition of Banyuwangi will be shown around the year 1771.

Arrive- tiba Belanda datang dan memorak-morandakan desa dan hasil tani milik rakyat. In such oppressed conditions, para petani bangkit dan melakukan perlawanan. Until finally the initial war broke out between the Indigenous people and the colonials.

Di masa peperangan tersebut lalu muncul tokoh-tokoh yang menjadi motor penggerak perlawanan terhadap penjajah, yakni Rempeg Jogopati dan Sayu Wiwit. ” Sayu Wiwit rencananya akan diperankan Denada, tapi yang bersangkutan tidak bisa hadir karena masih opname,” terang Bram.

Pihaknya berpesan kepada seluruh masyarakat yang hadir agar tidak memarkir kendaraannya di area Pantai Boom. Hal itu agar tidak menyebabkan kemacetan usai pertunjukan. Masyarakat yang membawa kendaraan diimbau memarkir kendaraan di Taman Blambangan atau di sekitar Kampung Mandar.

Kapasitas parkir di dalam Pantai Boom sangat minim. Agar tidak macet, penonton lebih baik jalan kaki saja dari pintu masuk Pantai Boom.” he concluded. (radar)