Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Alat dari Amerika, Puas Kalahkan Atlet Surabaya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

alatMuhammad Mundir, 20, atlet panahan Banyuwangi, meraih tiga medali dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Madiun akhir Juni lalu. Priayang baru lulus SMK tersebut  menyabet dua medali emas dan satu perak.

CABANG Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) termasuk cabang olahraga (cabor) baru di Banyuwangi. Meski demikian, cabang panahan sudah berhasil melambungkan nama Bumi Blambangan di tingkat Provinsi Jawa Timur. Hasil manis diukir atlet panahan dalam Porprov tahun ini. Padahal, Per pani Banyuwangi hanya mengirim dua atlet. Nyatanya, satu atlet panahan mampu menyabet tiga medali dalam ajang dua tahunan tersebut.

Prestasi mentereng tersebut diraih karena usaha dan latihan keras men jelang Porprov. Walaupun Bumi Blambangan belum memiliki la pangan panahan, Muhammad Mun dir dan kawan-kawan tekun ber latih menggunakan lapangan Maron, Genteng. Latihan itu digelar rutin setiap hari. Bahkan, setiap hari latihan selama enam jam. Latihan itu dilakukan dalam dua sesi.

Pagi hari dimulai pukul 08.00 hingga 11.00, dan siang hari dimulai pukul 14.00 sampai 17.00 Latihan itu digenjot terus-menerus se lama sebulan jelang Porprov. Persiapan tersebut dilakukan demi mem buktikan panahan Banyuwangi bisa ber bicara banyak. Sebab, di Porprov yang di lak sanakan di Blitar tahun 2011 lalu, atlet pa nahan asal Banyuwangi dianggap nonkompetitor alias pupuk bawang.

Meski dianggap remeh, tapi delegasi Ba nyuwangi saat itu berhasil menembus sepuluh besar. Nah, hasil 2011 tersebut ternyata membuat pe lecut semangat atlet Banyuwangi. Buktinya, hasil maksimal benar-benar bisa diraih anak didik Ketua Perpani Banyuwangi, Bonavita Budi Wijayanto, dalam Por prov di stadion panahan Ponorogo tang gal 23-28 Juni 2013 lalu.

Mundir tidak ingin menyia-nyiakan ajang tersebut. Sebab, pada perhelatan sebelumnya, atlet Banyuwangi tidak masuk nominasi dan dipandang sebelah mata oleh peserta dari kabupaten lain. Penyebabnya, kemampuan atlet Bumi Blamangan belum terasah karena Perpani Banyuwangi masih baru dibentuk. Tetapi, kondisi itu berbalik seratus de lapan puluh derajat pada kejuaraan kali ini.

Bayangkan, tiga kategori berhasil disabet dengan baik. ‘’Saya puas bisa kalahkan atlet Surabaya,” kata Mundir yang tinggal di Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, tersebut. Mundir mengaku sangat antusias menya mbut Porprov tahun ini. Apalagi, alat yang dia gunakan dianggap lebih canggih di bandingkan tahun sebelumnya. ‘’Ini alat yang saya pakai didatangkan dari Amerika,” sebut putra sulung Misran dan Sulastri itu.

Tentu saja, prestasi tersebut membawa nama harum Banyuwangi. Pasca Porprov, Mundir pulang dengan kepala tegak dan senyum mengembang. ‘’Saya senang sekali bisa membahagiakan orang tua,’’ kata atlet kelahiran Banyuwangi 5 Desember 1993 itu. (radar)