The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

28 Jam Menyelam, Nelayan Bangsring Pecahkan Rekor MURI

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Para-penyelam-foto-bersama-setelah-menaklukkan-Selat-Bali-dalam-even-Banyuwangi-Underwater-Festival-di-Rumah-Apung-kemarin.

WONGOSOREJO – Berakhir sudah Banyuwangi Underwater Festival yang digelar di Pantai Bangsring, Wongsorejo Minggu kemarin (22/5). Berakhirnya festival ditandai dengan pencabutan bendera merah-putih yang sebelumnya berkibar di dasar laut Pantai Bangsring.

Rekor menyelam selama 28 jam juga berhasil dicapai. Right at 14.30 yesterday, penyelaman di dasar laut oleh 58 penyelam resmi diakhiri. Just knowing, ekspedisi bawah laut memecahkan rekor Muri. Penyelaman selama 28 jam itu diikuti oleh 58 fisherman.

Penyelaman berakhir sampai pukul 14.30 Sunday (22/5). Ke-58 penyelam secara bergantian berada di dasar laut. Untuk penyelam pertama dilakukan oleh Ikhwan Arief yang juga sebagai Ketua Kelompok Nelayan Samudera Bakti, sementara penyelaman terakhir dilakukan oleh Sukirno, nelayan setempat.

Selama menyelam, mereka melakukan monitoring perubahan yang terjadi di sekitar perairan Pantai Bangsring, mulai perubahan arus, jenis ikan, hingga kondisi karang. Nah, dari hasil monitoring bawah laut terlama tersebut juga menjadi dasar untuk memecahkan rekor MURI yang sebelumnya belum pernah ada di Indonesia.

Di akhir acara kemarin, penyelam terakhir, yakni Sukirno juga menyerahkan asil monitoring bawah laut yang dilakukan oleh nelayan selama 28 jam. Sel;anjutnya hasil monitoring diserahkan kepada notaris untuk kemudian dilaporkan kepada MURI agar hasil jerih-payah para nelayan bisa dicatatkan di MURI.

Sukirno mengatakan, menjadi peserta terakhir dalam penyelaman kemarin merupakan suatu kebanggaan yang luar biasa baginya. Bisa kembali mencabut bendera yang sebelumnya memang dikibarkan didasar laut juga menjadi pengalaman baginya yang tidak bisa terlupakan.

”Saat selama 30 menit saya ditantang dengan minimnya stok oksigen dalam tabung. Tapi Alhamdulillah semua bisa teratasi dan rekor sudah terpecahkan,” ujarnya dengan napas ngos-ngosan setelah menyelam. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Pujo Raharjo mengatakan, dengan suksesnya penyelaman selama 28 jam oleh nelayan ini di harapkan rekor MURI bisa benar-benar diraih oleh nelayan di kawasan Pantai Bangsring.

Banyuwangi Festival Underwater ini juga menjadi cerminan bahwa nelayan selama ini tidak hanya sebagai penangkap ikan saja. Akan tetapi nelayan Bangsring khususnya juga bisa memelihara ikan-ikan yang ada di laut.

”Intinya sistem konservasi kita berjalan. Dengan pelestarian terumbu karang di sini diharapkan nanti bisa menjadi bank ikan yang bisa memproduksi ikan jauh lebih banyak. Ada ikan yang ditangkap ada juga yang perlu dilindungi,” jelas Pujo didampingi sekretarisnya Henry Suhartono usai menerima data monitoring bawah laut dari nelayan, yesterday.

Meanwhile, di akhir Banyuwangi Festival Underwater juga diumumkan pemenang lomba foto bawah laut. At least there 210 karya seni foto bawah air dari kalangan umum dan nelayan yang terkumpul ke meja panitia. Fotografer Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) Rendra Des Kurnia berhasil meraih yang terbaik dari beberapa foto yang berhasil terkumpul kemarin. (radar)