BANYUWANGI – Keluhan wisatawan terkait jalan rusak menuju kawasan wisata Teluk Ijo sepertinya tidak akan mendapat solusi baru. Because, Department of culture and tourism (Disbudpar) Banyuwangi menyatakan akan tetap mempertahankan jalan tanah menuju pantai di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, the. Previously, beberapa wisatawan mengeluhkan jalan menuju Pantai Teluk Ijo yang dianggap terlalu terjal. Bagi mereka, jalur menuju lokasi wisata berpasir putih itu terlalu jauh dari tempat parkir kendaraan.
Tasks executor (Plt) Head of Banyuwangi Disbudpar, M. Yanuarto Bramuda mengakui, beberapa objek wisata memang dikondisikan demikian. Khusus Teluk Ijo dan beberapa objek wisata di kawasan lindung, he said, memang tidak bisa serta merta dilakukan pembangunan yang mencolok. He added, mempertahankan kondisi jalan tanah itu untuk menjaga nilai keindahan dan kelestarian lokasi tersebut.
According to Brad, wisatawan asing justru menyukai kondisi alam yang masih apa adanya tersebut.“Teluk Ijo itu memang kawasan lindung. Jadi kondisinya kita pertahankan seperti itu,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi i kantor Disbudpar kemarin (17/2). Nevertheless, Disbudpar akan tetap mengusahakan pembangunan jalan menuju Teluk Ijo. Salah satu cara yang dilakukan adalah pengerasan jalan tanpa aspal. Pengerasan itu, kata Bram, nanti sampai di titik akhir pos.
Thus, keaslian jalan di kawasan itu tetap terjaga. “Kita keraskan dengan makadam," he said. He also added, Teluk Ijo memang lebih tepat untuk kunjungan wisatawan yang petualang. Anak-anak dan orang tua yang kondisi tubuhnya sudah mulai kurang fi t, disarankan memilih lokasi pantai lain. “Kalau membawa anak-anak sebaiknya ke pantai lain yang juga tidak kalah indah, seperti Pulau Merah. Aksesnya sangat mudah” ujarnya.
Bram menambahkan, di kawasan Teluk Ijo nanti tidak akan ada lapak untuk berjualan. Masyarakat sekitar bisa mendapat tambahan rezeki dengan cara menyediakan perahu dan souvenir di sekitar home stay. “Teluk Ijo benarbenar kita kondisikan alami," he concluded. (radar)
