The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Anticipate Bad Weather, Apply Open-Close

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

HUJAN disertai angin kencang yang melanda Banyuwangi kemarin membuat pihak penyelenggara pelabuhan Ketapang ekstra waspada. Setelah penyeberangan Ketapang-Gilimanuk sempat ditutup selama satu jam, pihak penyelenggara pelabuhan tetap akan mewaspadai cuaca buruk.

Head of Port Management Unit Office (DEAL) Class III Ketapang, Ispriyanto mengatakan, saat ini jalur pelayaran di perairan Selat Bali memang harus tetap waspada akan cuaca buruk. However, sampai sore kemarin (24/1), pihak pelabuhan belum menutup jalur pelayaran lantaran masih dalam kondisi aman untuk berlayar.

”Hari ini (yesterday afternoon) meski hujan gerimis di Ketapang, alhamdulillah masih aman. Pelabuhan masih beroperasi normal,” he said. According to him, meski hujan melanda wilayah Banyuwangi, kondisi angin dan gelombang di Selat Bali masih relatif aman.

Dari pantauan radar cuaca pihak KUPP Kelas III Ketapang, kondisi angin di Selat Bali sore kemarin berada pada angka di bawah 15 knot. Untuk gelombang juga belum mengalami peningkatan. Gelombang laut di Selat Bali berada pada angka di bawah 1,5 meter.

”Kalau masih di angka itu, berarti masih aman. Sabtu kemarin kita tutup karena angin sangat kencang mencapai 35 knot dan gelombang di atas 3 meter. Itu berbahaya,” terang Ispriyanto. Melihat kondisi yang tidak menentu dan tidak sama dengan daerah lainnya, pihaknya tetap akan mewaspadai jika terjadi cuaca buruk.

Naturally, pihak pelabuhan terpaksa kembali akan menutup kembali jalur pelayaran Jawa-Bali ini jika kondisi angin maupun gelombang di Selat Bali sedang mengalami peningkatan karena hujan deras. ”Tentu akan kami buka-tutup lagi kalau cuaca kembali buruk seperti hari Sabtu kemarin,” he added.

As previously reported, gara-gara cuaca buruk, memaksa pihak pelabuhan menutup sementara jalur pelayaran Ketapang–Gilimanuk, Saturday (23/1), selama satu jam lebih, yakni pukul 15.25 until 16.40. Penutupan jalur penyeberangan disebabkan meningkatnya laju angin yang berembus di perairan Selat Bali.

Even, kecepatan angin di Selat Bali mencapai 35–37 knot. Not only that, gelombang laut di Selat Bali juga meningkat sampai 3,25 meter tingginya. Karena pelabuhan penyeberangan itu ditutup, terjadi penumpukan kendaraan di area Pelabuhan ASDP Ketapang dan Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) Ketapang.

However, penumpukan kendaraan terlihat lebih banyak di Pelabuhan LCM Ketapang. Antrean yang didominasi truk ini sampai meluber ke jalan raya, tepatnya di depan Pelabuhan ASDP Ketapang. (radar)