The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Antrean Truk sampai Watudodol

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Imbas Kapal LCT Dilarang Beroperasi di LCM

KALIPURO – Pemberlakuan larangan kapal landing craft tank (LCT) beroperasi di Pelabuhan LCM Ketapang harus menjadi introspeksi bagi pemerintah. Larangan dari Kementerian Perhubungan RI itu ternyata kurang efektif diterapkan saat ini.

Lihat saja sehari larangan diberlakukan, antrean truk menuju pelabuhan landing craft machine (LCM) bikin kalang kabut pihak pelabuhan. Kendaraan berat yang hendak masuk LCM harus antre berjam-jam. Itu karena hanya ada dua unit kapal motor penumpang (km²) yang mengangkut kendaraan berat menuju Pelabuhan Gilimanuk di pelabuhan tersebut.

Tak pelak sejak dini hari kemarin (11/8) truk-truk besar meluber di jalan raya. Arus lalu lintas di sepanjang jalan depan pelabuhan pun diberlakukan satu jalur. Kendaraan dari arah selatan dialihkan lewat Jalan Lingkar Ketapang.

Kendaraan dari arah utara juga dilewatkan Jalan Lingkar Ketapang. Khusus kendaraan pribadi yang hendak ke Bali tetap diizinkan lewat jalur Ketapang. Untuk mengatur arus lalu lintas, Polres Banyuwangi menerjunkan banyak personel.

Persis di depan Hotel Manyar ditempatkan beberapa personel untuk mengarahkan kendaraan dari arah selatan lewat Jalan Lingkar Ketapang. Sejumlah personel juga berjaga di pertigaan depan markas Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi.

”Jangan lewat depan pelabuhan, But. Jalannya macet. Lewat Jalan Lingkar Ketapang saja. Antrean truk cukup panjang,” ujar seorang anggota Polsek Kalipuro yang berjaga di pertigaan Hotel Manyar kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Until this news was written (o'clock 20.00) antrean truk mengular sampai Watudodol.

Kendaraan pribadi dari arah utara yang hendak menuju Banyuwangi terjebak kemacetan berjam-jam. ”Ini baru sehari diberlakukan. Bagaimana kalau seminggu larangan diberlakukan, antrean truk bisa sampai Wongsorejo,’’ ujar seorang sopir truk yang mengaku gerah dengan larangan kapal LCT beroperasi rute Ketapang-Gilimanuk tadi malam.

Untuk mengurangi kemacetan, Polres Banyuwangi juga mengalihkan kendaraan yang hendak menuju Pelabuhan Ketapang ke kantor-kantong parkir di Pelabuhan Tanjung Wangi. Kantong parkir di Pelabuhan Tanjung Wangi pun terlihat dipenuhi kendaraan, terutama truk besar.

Banyak juga turis mancanegara yang hendak menuju Pulau Bali menggunakan travel tertahan di jalan karena kendaraan yang mengangkut mereka tidak bisa jalan lantaran terjebak macet. Para turis mancanegara banyak yang keluar travel sembari menunggu antrean di depan travelnya bergerak sedikit demi sedikit.

Meanwhile, di Pelabuhan ASDP Ketapang kemarin terlihat lebih lengang. Hal itu disebabkan antrean kendaraan yang mengular ke arah utara didominasi truk-truk besar bermuatan berat. Kendaraan-kendaraan tersebut tidak bisa menyeberang lewat ASDP Ketapang dan hanya bisa lewat Pelabuhan LCM Ketapang.

Sehari sebelum larangan diberlakukan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Djoko Sasono, mengunjungi Pelabuhan LCM Ketapang. Dia menegaskan keputusan terkait dilarangnya kapal jenis LCT mengangkut penumpang dan kendaraan itu sudah final.

Terhitung sejak pukul 00.00 early days (10/8) kapal jenis LCT tidak boleh lagi mengangkut kendaraan dan penumpang. According to Djoko, larangan itu sudah sesuai peraturan Menteri Perhubungan yang memang menyatakan bahwa kapal jenis LCT tidak boleh mengangkut kendaraan dan penumpang.

Saat itu Djoko menegaskan, LCT tetap boleh beroperasi tapi tidak boleh mengangkut penumpang dan kendaraan. Ship Traffic Control (STC) Pelabuhan LCT Ketapang, Poniman, mengatakan sampai sejauh ini masih belum ada informasi mengenai penambahan jumlah armada di Pelabuhan LCM Ketapang.

Sampai malam kemarin masih dua KMP yang beroperasi, yakni KMP Port Link VII dan KMP Agung Samudra. ”Kalau masih dua kapal ini saya kira kondisinya masih akan sama seperti ini. Macet akan terus berlanjut. Dari pihak pusat maupun swasta masih belum ada informasi mengenai penambahan kapal sampai saat ini (yesterday evening),“ pungkas Poniman. (radar)