The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Banyuwangi Discovery Meriah

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Kegiatan BWI Membaca, Banyuwangi Discovery-4, berlangsung sukses. Acara yang digagas Jawa Pos Radar Banyuwangi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Banyuwangi itu mendapatkan acungan jempol dan apresiasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Minister of Education and Culture) RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, yesterday morning (4/3).

Kegiatan yang dipusatkan di lapangan Taman Blambangan Banyuwangi itu benar-benar menyedot antusias siswa SD dan MI se-Banyuwangi. Berdasar data yang dihimpun panitia penyelenggara, kegiatan Banyuwangi Discovery edisi keempat ini tercatat diikuti 16.700 siswa dari seluruh penjuru Kabupaten Banyuwangi.

Acara semakin semarak, saat rombongan Mendikbud RI, Prof. Dr. Muhadjir Efendy, bersama Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Mustaghfirin Amin; Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. Dr. Ila Mayuni; Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nasrullah; dan Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko; memasuki lokasi kegiatan.

Deputy Regent of Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, dalam sambutan selamat datang mengucapkan terima kasih kepada Mendikbud Muhadjir Efendy. Because, di sela-sela kesibukannya, Mendikbud masih meluangkan waktu ke kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.

Mendikbud Muhadjir Efendy justru banyak berinteraksi dengan menyapa ribuan anak yang berbaris memenuhi Taman Blambangan pagi itu. Even, Mendikbud juga secara spontan meminta perwakilan peserta secara acak maju dan berdialog.

Perwakilan siswa tersebut ditanya nama dan asal sekolah. Mereka diminta menceritakan buku yang pernah dibaca di hadapan belasan ribu peserta. Salah satunya adalah Dinti, siswi kelas 4 SD Muhammadiyah. Dinti menceritakan buku cerita dan pelajaran yang pernah dibaca.

Mendibud Muhadjir sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi literasi yang digagas Jawa Pos Radar Banyuwangi untuk kali keempat tersebut bersama Dispendik Banyuwangi. “Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi ini baik membantu program pemerintah dalam hal sosialisasi literasi," he said.

On that occasion, Mendikbud Muhadjir juga berpesan agar budaya membaca mulai dilakukan dari lingkungan keluarga. Kewajiban membaca tersebut tidak tanggung jawab anak-anak, melainkan juga tanggung jawab keluarga. “Bapak-bapaknya juga harus rajin membaca. Jadi anak-anaknya yang belum bisa membaca bisa dibacakan cerita-cerita dari buku, terutama sebelum tidur,He said.

He added, jangan sampai anak belum bisa membaca justru dibiarkan, dan malah para orang tua sibuk membaca pesan dari WhatsApp (WA). “ Salah satu dosa yang tidak bisa diampuni adalah ketika anaknya tidak diurus, para orang tua justru sibuk mengurus hand phonenya masing-masing. Dan itu adalah cara mendidik yang tidak baik,he explained.

Tidak hanya di lingkungan keluarga, kata Muhadjir, dunia pendidikan atau sekolah juga diminta proaktif menyisihkan anggaran biaya operasional sekolah (BOS) untuk menyediakan buku di perpustakaan sekolah. Tidak hanya berkutat pada buku pelajaran, tapi juga tentang cerita dan legenda suatu daerah. So that, anak akan lebih tertarik membaca di perpustakaan.

Mendikbud juga meminta para guru memberikan porsi bagi anak-anak didik dalam kegiatan membaca. Tidak sekadar disuruh membaca, kata Muhadjir, setelah selesai membaca juga harus ditanya apa isi buku yang dibaca, dan anak perlu diminta menceritakan isi buku yang telah dibaca tersebut.

“Jangan program membaca hanya ditanya sudah bisa membaca apa belum, tapi juga ditanya isi yang dibaca, kalau perlu diberi tugas merangkum isi cerita buku yang baru dibaca,he explained. She said, pendidikan berkarakter melalui membaca salah satunya mendorong anak-anak aktif mendorong gemar belajar dan membaca sejak dini.

Karena perintah Allah SWT kali pertama kepada Rasulullah Muhammad SAW ketika itu adalah iqro (bacalah). Oleh karena, perintah tentang membaca itu harus mulai ditingkatkan. No half-hearted, Mendikbud Muhadjir juga meminta tiga perwakilan siswa maju dan membacakan surat Al-Alaq mulai awal hingga selesai.

Usai memberikan sambutan, Mendikbud Muhadjir langsung membuka acara Banyuwangi Discovery dengan membubuhkan tanda tangan pada foto model koran bergambar Mendikbud Muhadjir dan menyerahkan koran Banyuwangi Membaca secara simbolis kepada perwakilan peserta.

Di akhir acara, Mendikbud Muhadjir yang datang bersama Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Mustaghfirin Amin; Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. Dr. Ila Mayuni; Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nasrullah; juga memberikan Kamus Besar Bahasa Indonesia kepada Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko.

Usai acara seremonial pembukaan Banyuwangi Membaca, Mendikbud bersama rombongan menyaksikan langsung tari jejer gandrung yang diperagakan 125 penari gandrung cilik perwakilan UPTD Pendidikan Kecamatan Banyuwangi, UPTD Pendidikan Cluring, UPTD Pend idikan Srono, UPTD Pendi dikan Songgon, UPTD Pendidikan Blimbingsari, UPTD Pendidikan Kabat, dan UPTD Pendidikan Kecamatan Tegaldlimo.

Not only that, rombongan Mendikbud juga terpesona saat menyaksikan atraksi angklung caruk siswa SD dari UPTD Kecamatan Banyuwangi dan UPTD Kecamatan Giri. Sebagai bentuk apresiasi, Mendikbud berfoto bersama ratusan penari gandrung dan penabuh gamelan cilik itu. (radar)