GLENMORE – Kasus penipuan yang menimpa mahasiswa Untag 1945 Banyuwangi di mesin ATM Hotel Minak Jinggo, Glenmore Kecamatan District, Senin lalu hingga kini masih belum ada kejelasan. Pihak Bank BCA Genteng yang menerima pengaduan juga belum bisa angkat suara terkait kasus yang menelan kerugian senilai Rp 23,6 that million.
Yuni Roesita Sari, 24, (bukan Novi Andika Sari seperti berita sebelumnya) hingga kini terus berupaya agar masalah tersebut terungkap. Putri Kepala Desa (village head) Karang Harjo, Masrus, itu juga sudah melapor ke kantor BCA yang bersangkutan. It is just, belum ada titik terang. Untuk menelusuri kasus tersebut, kemarin wartawan koran ini mendatangi kantor BCA yang beralamat di Jalan Gajah Mada, Kulon Tile Village, Tile District.
Tujuannya adalah mengonfirmasi sejauh mana upaya bank dalam menyikapi kasus tersebut. However, pihak bank yang bersangkutan menolak membeberkan tindak lanjut terkait masalah tersebut. Mereka berdalih tidak mempunyai kewenangan menjawab pertanyaan wartawan koran ini. “Silakan tanya 100 kali, saya tidak bisa menjawab. Yang berkompeten adalah kantor Banyuwangi,” kata Herafi Kusuma yang menemui koran ini kemarin.
according to her, aturan di perusahaannya memang seperti itu. The main thing is, masalah nasabah ditangani divisi-divisi yang sudah ditetapkan. “Apakah itu keteledoran nasabah ataukah yang lain, yang bisa menjawab itu kantor Banyuwangi. So, datang saja ke Banyuwangi,” dalih perempuan yang mengaku sebagai staf pelayanan nasabah itu. Glenmore Police Chief, AKP Subardi, say, sejauh ini pihaknya hanya mengumpulkan informasi dari saksi-saksi.
Mengenai macetnya kartu ATM yang bisa menjelaskan adalah pihak bank. Previously reported, penipuan dengan kerugian puluhan juta rupiah terjadi di ATM BCA Hotel Minak Jinggo, Glenmore Kecamatan District. Korbannya adalah Yuni Roesita Sari, 24, residents of Dusun Krajan, Desa Karang Harjo, Glenmore Kecamatan District. Uang senilai Rp 23,6 juta yang disimpan di rekening BCA miliknya mendadak amblas. (radar)
Rain, Jalan Cantuk Tergenang
SINGOJURUH – Musim hujan yang melanda Banyuwangi beberapa hari terakhir membuat jalan di Desa Cantuk, Singojuruh District, rusak. Jalan rusak sepanjang tiga kilometer itu menghubungkan Desa Cantuk dengan Desa Kemiri, Singojuruh District. “Jalan rusak itu sudah sekitar lima tahun tidak diperbaiki,’’ kata Fauzi, 39, pemuda setempat.
Warga desa sudah sering mengajukan perbaikan jalan dalam musyawarah rencana pembangunan desa, tapi hingga kini belum ada realisasi. Masyarakat berharap jalan desa tersebut segera diperbaiki, karena jalan menuju Desa Cantuk banyak yang rusak. “Jalan dari Singojuruh, Kemiri, and Songgon, kondisinya rusak parah,” ungkap Fauzi. (radar)
