The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Heavy Rain, Banyuwangi City Under Flood

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Jalan Mirip Sungai, Submerged House

BANYUWANGI – Hujan lebat mengguyur wilayah Banyuwangi hampir secara keseluruhan Kamis malam kemarin (9/2). Hujan lebat selama dua jam lebih itu menyebabkan genangan air di mana-mana. Jalan protokol di Banyuwangi pun layaknya sungai dengan aliran air yang deras.

Pemicu banjir di wilayah Banyuwangi kota Kamis (9/2) malam kemarin memang lebih disebabkan volume hujan yang cukup tinggi. Akibat volume air hujan sangat tinggi, drainase yang ada tidak mampu menampung lagi. Monitoring of Jawa Pos Radar Banyuwangi, selain menggenangi jalan protokol, air juga meluber ke rumah-rumah warga.

Kendaraan yang memaksa melintasi genangan di jalan protokol Banyuwangi kemarin malam juga banyak yang macet lantaran mesin kemasukan air. Beruntung hal itu tidak sampai menyebabkan kemacetan parah. Selain karena kondisi jalan raya sudah agak sepi, juga karena air yang menggenangi jalan cepat menghilang.

Hujan mulai terjadi pukul 20.30. Data BPBD Banyuwangi menyebutkan, beberapa jalan protokol seperti Jalan MT. Hariyono, Brawijaya Street, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan S. Parman, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Jalan Ikan Mas, Karangrejo, Jalan Piere Tandean, Jalan Gajah Mada, Jalan Ahmad Yani depan kantor Pemkab Banyuwangi, dan Jalan Yos Sudarso, Kalipuro, tergenang air saat hujan lebat itu terjadi.

Meanwhile, perkampungan di wilayah kota juga banyak yang terendam air hujan. Banyak rumah yang kemasukan air saat hujan melanda kemarin. Ketinggian air yang masuk ke dalam rumah bervariasi, ada yang hanya mencapai mata kaki dan ada juga yang sampai setinggi lutut orang dewasa.

”Air mulai masuk ke rumah sejak pukul 21.30. Di dalam rumah hanya mencapai 4 cm. Tapi kalau di perkampungan di belakang rumah saya, air banjir mencapai pinggul,” kata Bayu Catur Pamungkas, 24 warga Jalan S. Parman, RT03/RW02, Lingkungan Sobo, Banyuwangi, that.

Perkampungan yang terpantau terendam air akibat hujan deras tersebut lebih banyak berlokasi di wilayah Kelurahan Kertosari dan Karangrejo. Meanwhile, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Banyuwangi, Fajar Suasana, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Eka Muharam Suryadi, sudah melakukan pendataan.

According to him, di wilayah Kelurahan Karangrejo, tepatnya di belakang Pasar Pujasera, air merendam sedikitnya 20 homes. ”Enam rumah di Lingkungan Gareng Wonosari. Rumah di Kelurahan Sobo juga ada yang terendam air,said Eka.

She said, genangan yang terjadi di mana-mana itu selain disebabkan curah hujan yang begitu tinggi dan berlangsung cukup lama, juga disebabkan drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Ada yang dipenuhi sampah, banyak juga saluran drainase yang volumenya kecil.

”Pendangkalan, penyempitan, dan penyumbatan, oleh sampah menjadi pemicu. Setelah dicari dimana titik penyumbatan, baru air bisa surut. Di Karangrejo air benar-benar surut sekitar dua jam setelah hujan,” tandas Eka. Selain mencari titik-titik penyumbatan saluran drainase di beberapa wilayah di pusat kota Banyuwangi, petugas BPBD Banyuwangi kemarin malam juga melakukan penyedotan air di beberapa perkampungan yang memang membutuhkan.

Penyedotan dilakukan karena banyak perkampungan yang tidak memiliki saluran drainase dengan baik, sehingga air hujan tidak bisa mengalir dengan bebas. as a result, air hujan menggenangi perkampungan. ”Penyedotan juga kami lakukan dengan mesin diesel, tapi air lebih banyak surut sendiri setelah hujan reda,” he added.

Tidak hanya di perkampungan, wilayah perumahan seperti Perumahan Griya Karangrejo juga terendam air. Di perumahan tersebut air hujan yang masuk ke rumah warga hampir mencapai lutut orang dewasa. ”Baru ini banjir seperti ini. Airnya surut sa ngat lama.

Ada yang salah mungkin dari pengaturan drainasenya. Setelah air surut, warga bersih-bersih lumpur yang masuk ke rumah sampai tadi subuh (yesterday),” ungkap Aris Iskandar, warga Perumahan Griya Karangrejo. (radar)