The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Dua Hari Hilang, Gadis Tuna Rungu Mati Misterius

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Dua-Hari-Hilang,-Gadis-Tuna-Rungu-Mati-Misterius

Terkapar di Depan Rumdin Wabup

BANYUWANGI – Two days were declared missing, seorang gadis disabilitas ditemukan dalam kondisi penuh luka lebam di bagian wajah dan sekujur tubuhnya. Korban yang bernama Siti Masiroh, 29, warga Jalan Indra Giri, Penataban Village, Kecamatan Giri tersebut ditemukan tergeletak di trotoar di Jalan Basuki Rahmat, tepatnya di depan rumah dinas (rumdin) Deputy Regent of Banyuwangi.

Nahas, setelah beberapa jam ditemukan, gadis tersebut akhirnya meninggal dunia di rumahnya. Information obtained by Jawa Pos Radar Banyuwangi, gadis tuna rungu dan wicara ini ditemukan petugas Satpol PP pukul 08.00 yesterday.

Mengetahui ada sosok manusia tergeletak tidak sadarkan diri, Satpol PP kemudian membawa korban ke RSUD Blambangan untuk dilakukan perawatan. Selanjutnya oleh petugas RSUD Blambangan, yang secara kebetulan mengenal Siti Masiroh, langsung menghubungi keluarganya di Kelurahan Penataban.

Got the news, pihak keluarga langsung menuju RSUD Blambangan. Setelah dipastikan gadis itu adalah Masiroh, pihak keluarga meminta izin untuk membawa pulang.

Dokternya bilang, adik saya ini boleh langsung dbawa pulang. Makanya saya bawa pulang,” ujar Eni Purwanti, the victim's older brother. Nah, mendapat izin dari dokter RSUD Blambangan, Masiroh akhirnya dibawa pulang ke rumah.

Eni manambahkan, kondisi tubuh adiknya sangat mengenaskan. Mulai dari wajah, lengan hingga beberapa bagian tubuhnya terdapat luka-luka lebam. Dia menduga adiknya menjadi korban kekerasan saat menghilang dua hari yang lalu.

Ada bekas cakaran juga di punggung,” ungkap Eni. Beberapa jam setelah dibawa pulang, Masiroh akhimya mengembuskan napas terakhir di rumahnya. Eni menyebut adiknya meninggal sekitar pukul 14.00 yesterday afternoon. “Meninggalnya baru saja, But, menjelang ashar tadi,” terang Eni.

Eni menjelaskan adiknya sudah tidak pulang sejak Selasa (21/6) then. At that time, adiknya keluar tanpa sepengetahuan dirinya bersama Mbah sarah, 65, his grandmother. Kondisi neneknya juga sudah pikun. Mereka memang sering keluar berdua.

Hingga saat ini keberadaan mbah Sarah belum diketahui. Lebih jauh Eni menjelaskan, meskipun adiknya tidak bisa berbicara dan mendengar, tapi tidak pemah berbuat yang tidak- no. Misalnya melakukan aksi pencurian. Dengan adanya temuan ini, dirinya merasa heran mengapa adiknya ditemukan dalam kondisi yang penuh luka lebam di tubuhnya.

”Adik saya ini meski mengalami kekurangan, tapi dia dikenal warga sekitar sebagai orang baik. Kami sedang berduka, saat ini persiapan proses pemakaman Siti Masiroh,” ujar Eni. (radar)