The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Dua Pendekar yang Hilang Disapu Ombak, Mengapung di Plengkung

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

mengapungPURWOHARJO – Pencarian dua pemancing yang hilang di Pantai Ndogong, Grajagan village, Kecamatan Purwoharjo akhirnya membuahkan hasil. Sepekan lamanya mayat dua pria yang dikenal sebagai pendekar pencak silat itu hilang setelah ditelan ombak. Mayat tersebut akhirnya ditemukan seorang nelayan bernama Joko di Pantai Kandang Penyu, masuk wilayah Plengkung, Tegaldlimo . District, yesterday afternoon.

Identitas dua mayat tersebut adalah Muklis, 22, dan Sumitro, 35. First time found, kondisi mayat Muklis sudah membengkak dan kakinya nyaris putus. Wajahnya sudah tak bisa dikenali lagi. Pria ya ng tinggal di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring itu tidak mengenakan pakaian. Ciri-ciri yang bisa dikenali adalah dadanya berbulu dan celana dalamnya berwarna hitam.

Selain menemukan sosok ma yat Muklis, pada jarak sekitar satu mil, Joko juga melihat satu sosok mayat lagi juga mengapung di Pantai Kembang Penyu. Belakangan diketahui mayat tersebut adalah Sumitro. Sebagaimana Muklis, saat ditemukan tubuh Sumitro juga sudah melepuh dan tak bisa dikenali lagi. Namun kemudian warga dan petugas Pos TNI Angkatan Laut Grajagan, bisa mengenali lewat pakaian yang masih melekat di tubuh korban, yaitu kaus abu-abu dan celana warna hitam.

Information obtained, kali pertama yang menemukan adalah Joko, seorang nelayan yang siang itu (o'clock 12.00) dalam perjalanan pulang dari menangkap ikan. At that time, dia melihat sosok mayat mengapung. Namun tak lama kemudian, pada jarak sekitar satu mil, dia kembali melihat satu sosok mayat lagi juga mengapung di atas laut. Knowing that, Joko langsung melapor ke Pos TNI Angkatan Laut Grajaga, Kecamatan Purwoharjo via telepon.

Tak lama setelah menerima laporan, petugas Pos TNI AL Kopda Sentot, langsung meluncur ke lokasi penemuan dua mayat tersebut“Setelah kita cek, ternyata dua mayat tersebut adalah Muklis dan Sumitro, yang beberapa hari hilang,” kata Komandan Pos TNI AL Grajagan, Serma Bahari Soman kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Setelah memastikan bahwa cirri-ciri dua mayat tersebut adalah Muklis dan Sumitro, Kopda Sentot dibantu dengan para nelayan akhirnya membawa kedua korban ke Pantai Grajagan menggunakan perahu.

Kali pertama yang bisa dievakuasi hingga sampai di Pantai Grajagan, adalah mayat Muklis, around 13.15. “Mayatnya kita serahkan ke pengurus Perguruan Silat Setia Hati yang tadi ikut di Pantai Grajagan dan sekarang sudah dibawa ke rumah duka,” kata Soman. Setelah berhasil mengevakuasi mayat Muklis, at 16.30, giliran mayat Sumitro tiba di Pantai Grajagan.

“Jadi dua-duanya sudah kita evakuasi dan sudah dibawa pulang ke rumah duka," he concluded. As reported, ganasnya ombak laut di Pantai Ndogong, Dusun Kampung Baru, Grajagan village, Purwoharjo District, makan korban. Tiga orang yang asyik memancing mendadak digulung ombak setinggi tiga meter, Tuesday (1/9) then. Pantai Ndogong berjarak enam kilometer arah selatan dari Wanawisata Grajagan. Last week, ombak di kawasan tersebut cukup membahayakan nelayan dan pemancing.

Ketinggian ombak mencapai tiga meter. Information obtained, seorang pemancing ikan yang selamat adalah Wawan Wicaksono, 23, warga Dusun Tugurejo, Tegalrejo village, RT 01/ RW 02, Tegalsari District. Dua lainnya adalah Muklis, 22, warga Dusun/Desa Benculuk, Cluring District, dan Sumitro, 35, warga Dusun Bangosere, Desa/Kecamatan Bangorejo.Upaya pencarian terus dilakukan. Selain pihak berwajib dan nelayan, pencarian juga meliabtkan 60 anggota Pimpinan Daerah Tapak Suci Banyuwangi. Maklum kedua korban masih tercatat sebagai anggota senior perguruan silat tersebut. (radar)