The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Koleksi Buku Ribuan tapi Kunjungan Rendah

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

TIDAK sedikit kantor desa yang kini memiliki perpustakaan. Koleksi buku yang ada juga cukup banyak yaitu mencapai seribu eksemplar. Buku-buku tersebut berkat suplai dari pemerintah provinsi (provincial government) Jawa timur tahun 2016.

Semua buku itu dikelola oleh Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di masing-masing desa. Adanya koleksi buku bermutu itu bertujuan agar bisa membantu masyarakat luas bisa gemar membaca.

Aneka buku yang tersedia itu bukan buku lawas. Semua buku yang ada merupakan terbitan terbaru. Setiap buku berisi konten yang membangun. Isinya mulai dari bidang pendidikan, agriculture, peternakan dan bisnis lainnya juga ada.

Buku berkaitan dengan edisi ekonomi, sosial dan sejarah juga tersedia. Falsafah keilmuan itu bisa menjadi peluang emas bagi para pembacanya. Only, peluang positif itu belum bisa ditangkap dengan baik.

Adanya perpustakaan di desa itu terbilang stagnan dan tidak ada perkembangan yang berarti. Seperti yang terjadi di Perpustakaan Desa Sukomaju, Srono . District. Ruang perpustakaan cukup kecil.

Even, atap di ruang tersebut tampak jebol. Buku-buku kunjungan warga juga tidak tersedia. ‘’Kita kurang sosialisasi,’’ ungkap Ketua Perpustakaan PKK Desa Sukomaju, Suprihatin.

even though, banyak potensi yang belum digarap untuk mengembangkan perpustakaan. Salah satunya melalui berbagai publikasi. Bisa memasang spanduk atau baliho, media cetak, elektronik dan media sosial.

Jika di Desa Sukomaju kondisinya serba terbatas, lain halnya dengan perpustakaan di Desa Parijatah Wetan, Srono . District. Meski jumlah buku belum bertambah, tapi ada hal yang cukup positif.

Salah satunya terpasang struktur kepengurusan perpustakaan tersebut. Even, rencananya ruang perpustakaan saat ini yang berada di ruang belakang akan di pindah di depan. Hal itu diungkapkan sekretaris desa setempat, Bukhori kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi.

‘’Sekarang masih membangun ruang pelayanan yang baru, nanti ruang pelayanan yang lama digunakan ruang perpustakaan,'' He said. Perpustakaan di Desa Kebaman, Kecamatan Srono tampak banyak terobosan.

Sosialisasi agar warga gemar membaca terus digalakkan. Even, ada satu unit kendaraan khusus untuk keliling mengantarkan buku kepada warga. This time, PKK desa setempat bekerja sama dengan Karang Taruna.

Ada petugas khusus yang bertugas mengantarkan aneka buku kepada masyarakat luas di desa tersebut. Therefore, muncul simbiosis mutualisme yang saling bermanfaat. It is just, meski rajin berkeliling, tapi dokumentasi ternyata masih minim. Kekurangan itulah yang menjadi perhatian serius dalam layanan perpustakaan keliling tersebut.

‘’Kami akan terus tingkatkan layanan terbaik untuk warga,’’ ungkap Anas, salah satu pengurus Karang Taruna Desa Kebaman. Kalangan ibu-ibu PKK di desa tersebut juga terlihat lebih kompak. Only, perpustakaan terse but tetap belum memiliki sarana computer, sama seperti desa-desa yang lainnya.

‘’Kalau berkembang, nanti kita fasilitasi untuk bisa mendapatkan bantuan komputer,’’ ujar pustakawan Ahmad Syaiful, dari tim Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi yang juga ikut monitoring perpustakaan tersebut.

Di Desa Tapanrejo, Muncar District, perpustakaan desa terlihat cukup sederhana. Even so, ada dokumentasi khusus terkait dengan kunjungan warga. Only, perpustakaan tersebut masih belum berkembang.

Meanwhile, Kedungringin Village, Kecamatan Muncar terbilang lumayan bagus. But, ruang perpustakaan persisberada di ruang layanan masyarakat. So that, masyarakat bisa langsung mengakses buku-buku tersebut dengan baik.

Seperti di desa lainnya, perpustakaan di desa itu juga masih minim sosialisasi. So that, perkembangan masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan tersebut masih rendah. Perpustakaan di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru juga terlihat stagnan.

Kondisi ruang perpustakaan sudah ada dan kondisinya bagus. sadly, pengelolaan belum digarap dengan maksimal. ‘’Kita minta supaya perpustakaan itu dikelola dengan baik dan kalau banyak inovasi, pasti bisa berkembang,’’ ujar Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi, Fitrin Kuntartini.(radar)