Meanwhile, nama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjadi bintang dalam hearing yang melibatkan DPRD, HORSES, Dinas Pemuda Olahraga, PSSI, dan Persewangi, di ruang istimewa kemarin. At least, orang nomor satu di jajaran pemkab Banyuwangi itu beberapa kali menjadi topik pembahasan terkait persoalan yang dihadapi pemain Persewangi saat ini.
Pembahasan yang mengarah kepada Bupati Anas itu, di antaranya menyangkut dana forpimda sejumlah Rp 500 juta yang hingga kini belum cair. even though, pada malam penggalangan dana yang juga disaksikan langsung bupati, sumbangan itu diserahkan secara simbolis kepada ketua penggalian dana Persewangi, Yusuf Widyatmoko. Beberapa pihak pun menganggap bahwa dana itu saat ini satu-satunya penyelamat bagi Persewangi.
From Rp 738 juta yang terkumpul, sebanyak Rp 160 juta sudah digunakan manajemen untuk membiayai Persewangi. Nah, sisanya sampai saat ini belum cair. “Ini yang dipertanyakan. Because, acara itu disaksikan banyak orang, termasuk bupati. Dana itu kalau sudah ada, bisa digunakan membayar gaji pemain yang belum dibayar,” beber Nanang Nur Ahmadi, manager of Persawang.
Di forum itu, Nanang mengakui mulanya menolak menjadi manajer tim berjuluk Laskar Blambangan tersebut. But, dia terus didorong seseorang agar mau menerima jabatan itu. However, Nanang tidak menyebut nama seseorang tersebut. Nah, Wakil Ketua DPRD, Joni Subagio, yang justru secara gamblang menyebut nama orang yang menyuruh Nanang tersebut. “Yang menyuruh itu bupati. Ada saksinya, yaitu ketua DPRD, saya sendiri, dan Haji Nanang. Bupati saat itu bilang siap meback up Persewangi,” he said. (radar)
