The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Menu Bervariasi, Rutin Siapkan 300 Piring

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ADA pemandangan tak lazim dan sedikit berbeda dari pelaksanaan ibadah Salat Jumat di Masjid Raudhatul Jannah Polres Banyuwangi Jumat lalu (20/1). Bahkan pemandangan ini sejatinya sudah tampak di edisi ibadah rutin bagi Umat Islam sepekan lalu.

Sebelum salat Jumat dimulai, ada dua meja berukuran cukup panjang yang dipasang di bagian depan masjid. Di atas meja pertama, tampak tersusun rapi piring dengan model bertingkat. Di meja satunya lagi, deretan gelas dengan baskom berukuran besar tampak tersanding di atasnya.

Bila diestimasi, around 300 piring dan gelas yang disediakan. Untuk menghindari gangguan serangga dan menjaga kebersihan makanan, seluruh meja ditutup plastik. Bagi jamaah yang mungkin masih baru pertama kali mengikuti salat Jumat di sana, mereka akan sedikit heran dengan keberadaan meja dan makanan tersebut.

Tetapi bagi jamaah yang sudah rutin menjalankan salat Jumat di Masjid Raudhatul Jannah, ini merupakan tradisi baru di sana. Sebab sudah dua edisi Jumatan di masjid ini, ada jamuan bagi jamaahnya selepas salat Jumat. Of course, makanan dan minuman itu memang dikhusus kan bagi jamaah Salat Jumat di Masjid Raudhatul Jannah.

Mulai jamaah anak-anak hingga dewasa, bisa menikmati makanan itu selepas salat. “Siapa saja boleh dan itu memang untuk jamaah masjid,” beber Kabag Sumda Polres Banyuwangi, Kompol Mustakim. Menu yang disajikan pun tidak monoton.

Di pekan pertama lalu, sajian diberikan dalam wujud nasi kotak. Sajian kulinernya pun lumayan maknyus, nasi kari ayam. Dan pada Jumat kemarin, sajian yang menu yang diberikan pun berubah yakni soto dan rawon. “Ini baru mantap, all lunch,” ujar Hendy, salah satu jamaah.

Sediakan makan siang ini bukan dipromotori oleh takmir masjid. Seluruh sajian untuk jamaah seluruhnya merupakan sedekah dari pejabat utama di Polres Banyuwangi. Alternately, para pejabat polres memberikan jamuan setiap Jumat.

Tidak ada tendensi apa-apa di balik pemberian jamuan makan untuk jamaah itu. Bukan pula untuk mendongkrak jumlah jamaah di masjid milik Polres Banyuwangi. More than that, sajian makan bersama usai Salat Jumat ini merupakan bagian dari kepolisian untuk dekat dengan masyarakat.

Lewat tradisi makan bersama dengan jamaah ini, Polri hanya mengharapkan doa masyarakat agar diberikan kelancaran dalam menjalankan tugas. Besides that, sedekah itu merupakan upaya mempererat antara kepolisian dengan masyarakat.

“Tidak ada maksud apa. Kami hanya minta doanya supaya tugas bisa lancar dan bisa dekat dengan masyarakat, itu saja,” imbuh Kompol Mustakim. Meanwhile, Masjid Raudhatul Jannah berdiri megah di dalam halaman Mapolres Banyuwangi.

Masjid tersebut dibangun sejak tahun 2008. Masjid ini sudah mengalami beberapa kali pemugaran. Latest, year 2016 then, masjid yang bisa menampung lebih kurang 300 jamaah ini kembali mendapat sentuhan renovasi di beberapa bagian dindingnya.

Meski berada di dalam markas kepolisian, masjid ini tergolong tempat ibadah yang cukup aktif. Jamaahnya pun tidak didominasi oleh personel Polri. Masyarakat umum yang berada di sekitar Polres Banyuwangi juga kerap menggunakan masjid ini untuk ibadah.

Paling terasa saat salat lima waktu dimulai. Layaknya masjid pada umumnya, masjid ini juga mengumandangkan azan dengan pengeras suara. Selain ibadah salat lima waktu, masjid ini juga kerap menggelar beberapa kegiatan keagamaan seperti peringatan hari besar Maulid Nabi, Isra Mikraj, dan beberapa kajian keagamaan.

Tidak terkecuali pada hari Jumat, masjid ini juga menggelar ibadah Salat Jumat. Bukan mustahil, rutinitas kegiatan keagamaan dibarengi tradisi jamuan makan siang selepas salat Jumat ini berpotensi menggemukkan jumlah jamaah.(radar )