The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Mirip Sinden

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

MOCOAN (read) lontar sudah menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat di Desa Kemiren. It is just, tidak diketahui secara jelas dan rinci mulai kapan dan siapa yang lebih dulu memulai melaksanakan ritual tersebut. Masyarakat di sana pun kompak menjawab bahwa tradisi itu sudah ada sejak zaman dahulu. However, sebagian pihak menduga budaya ini merupakan akulturasi antara Hindu dan Islam di Banyuwangi. Just like his name, lontar Yusuf berisi kisah Nabi Yusuf. Kisahnya dimulai dari masa kecil hingga perjalanan kenabiannya. Diyakini pula, membaca lontar ini tidak hanya sekadar tolak bala.

Si pembaca kitab ini sekaligus menambah kekuatan beribadah bagi pembacanya. Dilihat sepintas, pembacaan lontar ini mirip para sinden bernyanyi. The difference, cengkoknya tidak selembut para sinden. Berbeda dengan tadarus yang membaca dengan nada cepat, membaca lontar harus menggunakan gaya lembut karena mengikuti nada gending yang digunakan. Dalam tradisinya, pembacaan lontar menjadi kebiasaan rutin. Para pembaca membuat paguyuban khusus dan menggelar arisan. Mereka bergilir ke rumah anggota tiap Rabu dan Kamis malam. (radar)

Keywords used :