The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Tens of hectares of tobacco crops fail

Illustration
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Illustration

WONGSOREJO – Musim kemarau yang melanda Dusun pancoran, Desa Sidowangi mengakibatkan puluhan hektare tanaman tembakau mengering. Tanaman untuk bahan baku rokok tersebut terancam gagal panen.

Tidak banyak upaya yang dilakukan oleh petani tembakau. Untuk minum saja mereka harus berbagi dengan hewan ternak yang mereka miliki. Warga terpaksa membiarkan tanaman tembakaunya mengering.

Petani tembakau pesimistis dengan hasil panennya karena musim kemarau yang melanda wilayah tersebut selama enam bulan terakhir. Daerah penghasil tembakau di wilayah kecamatan paling utara Banyuwangi tersebut sedang berada di masa sulit.

Hingga kini tembakau yang dihasilkan dari panen petani dijual dengan harga Rp. 15.000 per Kg. “Untuk musim kering begini susah panen. Karena tidak ada air untuk menyiram tembakau,” ucap Narwi, 50, petani tembakau.

Dari sisi kualitas panenan pertama masuk kategori jelek. Petani Desa Sidowangi hanya sempat menikmati dua kali masa penen saja. Jika dalam minggu- minggu ke depan hujan turun, bisa dipastikan panen gelombang ketiga juga tidak akan menghasilkan tembakau kualitas bagus.

“Hanya bisa pasrah saja. Tanaman tembakaunya juga sudah banyak yang mati dan kering,” ucap Narwi. Besides that, para petani juga mengeluh dengan cuaca yang tidak menentu.

Karena tanaman tembakau masa penanamannya termasuk sulit dan pertumbuhan- nya juga sulit karena hujan terus. Untuk panasnya bagus pada tahap pengeringan tembakau tetapi harganya anjlok.

“Tahun ini cuaca sama sekali tidak mendukung. Dan banyak petani yang merugi,” tandas Narwi. (radar)