The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Rendam Tiga Desa, Banjir Muncar Tewaskan 1 Person

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Tolakidi,-43,-warga-Dusun-Tratas,-Village-Kedungringin,-di-rumahnya-yang-ambruk-diterjang-banjir-kemarin

MUNCAR – Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi menyebabkan banjir di mana-mana kemarin (8/6). Tiga desa di wilayah Kecamatan Muncar termasuk yang paling parah. Ketiga desa itu adalah Desa Tapanrejo, Kedungrejo village, and Kedungringin Village.

Di tiga desa itu, ketinggian banjir yang di sebabkan luapan aliran Sungai Wagud itu hingga di atas lutut orang dewasa. Di Desa Kedungringin ketinggian air malah mencapai dada orang dewasa. Akibat banjir itu, satu warga meninggal dan tiga rumah milik warga rusak berat.

Warga yang meninggal karena tersengat aliran listrik itu adalah Maisah, 40, residents of Dusun Krajan, RT 4, RW 9, Kedungringin Village, Muncar District. Korban meninggal saat mencabut stop kontak listrik di rumahnya yang terendam air.

Tiga rumah milik warga yang rusak berat akibat diterjang banjir itu milik Tolakidi, 40, Mulyono, 50, Toyani, 42, yang semua warga Dusun Tratas, RT 1, RW 5, Kedungringin Village. Banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Muncar itu mulai terjadi sekitar pukul 03.00.

Itu setelah di daerah Banyuwangi Selatan turun hujan deras selama enam jam. Banjir itu terjadi setelah aliran Sungai Wagud meluap akibat debit air terlalu tinggi. “Waktu sahur saya mendengar suara gemuruh, setelah keluar rumah kok sudah banjir,” ujar Poniyah, 46, a resident of Dusun Krajan, Kedungrejo village, yang rumahnya berada di tepi sungai.

Air yang meluap itu terus membesar hingga ketinggian di atas lutut orang dewasa. Jalan raya yang menghubungkan Desa Kedungrejo-Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar lumpuh. Sejumlah anggota kepolisian dan TNI AD siaga mengatur lalu lintas yang mulai macet.

“Jalan kita tutup sementara, karena banyak kendaraan yang terjebak macet,” ujar Kanitlantas Polsek Muncar, Ipda Joko Budi Utomo. Untuk mengatasi banjir itu, Regional Disaster Management Agency (BPBD) Kabupaten Banyuwangi langsung terjun ke lokasi dengan perahu karet untuk melakukan evakuasi korban yang rumahnya terendam banjir.

Termasuk melakukan evakuasi korban meninggal untuk disemayamkan di rumah keluarganya yang tidak terdampak banjir. Dari tiga desa yang diterjang banjir itu, yang paling parah berada di Desa Kedungringin. Di desa itu tiga dusun terendam dengan ketinggian air sampai dada orang dewasa. Ketiga dusun yang parah itu adalah Dusun Kedungringin, Dusun Krajan, and Dusun Tratas.

“Desa Kedungringin terendam semua. Satu desa ada 2.500 KK (head of family),” terang Kepala Desa Kedungringin, Supardi. Until o'clock 11.30 Supardi masih belum mengetahui secara pasti jumlah rumah warga yang terendam banjir, termasuk kerugiannya. Because, sebagian besar rumah warga masih terendam.

“Paling parah ada di Dusun Tratas, karena bercampur banjir rob (pasang air laut),he explained. Air dari Sungai Wagud di Dusun Tratas, Kedungringin Village, itu baru surut sekitar pukul 13.00. itu bersamaan dengan surutnya air laut.

Berbarengan dengan itu, warga langsung bersih-bersih rumah dan mengeluarkan perabot rumah tangga, seperti meja, chair, cupboard, dan perabotan rumah tangga lain untuk dijemur. “Banjir tahun ini terparah, dan lebih besar dibanding tahun 2001 ago,” tandas Amir, salah seorang warga Desa Kedungrejo.(radar)