The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Ribuan Warga Menyemut di Dam Durahman

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Undangan melepas bibit ikan di Dam Durahman, Dusun Cungkingan, Badean Village, Blimbingsari District, Banyuwangi, yesterday.

BLIMBINGSARI – Ribuan warga memadati sepanjang aliran Sungai Donosuko di Dusun Cungkingan, Badean Village, Blimbingsari District, Banyuwangi, yesterday (8/4). Mereka menyaksikan pembukaan festival kali bersih dan merdeka dari sampah.

Meski digelar di wilayah pelosok pedesaan, kegiatan festival tersebut berlangsung semarak. Tidak hanya masyarakat desa setempat, berbagai undangan dari kalangan pelajar, lembaga kepemudaan, dan seluruh elemen masyarakat hadir di lokasi itu. Pusat keramaian tampak di Dam Durahman.

Bupati Abdullah Azwar Anas tampak hadir bersama Dani Azwar Anas, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, dan Minuk Widiatmoko. Iring-iringan hadrah kuntulan dan drum band menyambut kedatangan para undangan. Riuh massa mendadak pecah saat mereka berebut bersalaman dengan Bupati Anas.

Tidak sedikit muda-mudi yang minta berfoto bersama Bupati Anas dengan latar belakang Dam Durahman yang bersih dan indah. Bupati Anas mengaku sengaja menempatkan festival kali bersih tersebut di Dusun Cungkingan, Badean Village, Blimbingsari District.

The reason, saat blusukan ke dusun tersebut, kawasan sepanjang aliran sungai sangat kotor dan kumuh. Dengan festival kali bersih, kawasan aliran sungai Donosuko, Dam Durahman di Dusun Cungkingan langsung berubah drastis dalam waktu sepekan.

Tidak sekadar bersih, melainkan juga menjadi tempat yang indah dan menyenangkan. Especially, pada bagian plengsengan diberi sentuhan cat warna-warni. Regent Anas confessed, sungai merupakan elemen penting dari sebuah daerah.

Dan untuk mengubah satu kawasan, he said, bukan perkara mudah. Karena hal itu membutuhkan waktu, mengingat budaya sebagian masyarakat saat ini masih menjadikan sungai sebagai pembuangan limbah. Tidak hanya limbah rumah tangga, akan tetapi juga sampah-sampah rumah tangga.

Secara perlahan dan pasti, said Anas, melalui ajang festival kali bersih tersebut dipilih sebagai salah satu cara untuk mengubah pola berpikir masyarakat. Karena festival identik dengan hal menyenangkan, dan difestivalkan itu juga diharapkan bisa menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.

“Melalui festival ini, kita ingin menggugah masyarakat, agar timbul kesadaran. Persoalan sampah dari hulu ke hilir bisa di atasi. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah langsung ke sungai dan berdampak terhadap pencemaran sampah hingga ke pantai,” ujar Anas kemarin.

Guna menyukseskan pelestarian lingkungan, Anas meminta agar para pengusaha di desa bisa memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pembuatan tempat pembuangan sampah dari tong bekas yang dicat warna-warni.

Thus, masyarakat tidak akan lagi membuang sampah langsung ke sungai. Anas juga memberikan alat perlengkapan kebersihan seperti sapu, dan tempat sampah kepada perwakilan desa. Dia juga berjanji akan memberikan stimulan berupa penghargaan dengan membangun infrastruktur di desa, jika masyarakat ikut dalam menjaga kebersihan sungai.

“Kalau sungainya bersih, nanti akses jalannya akan kita bangun,” jelas Anas. Head of Banyuwangi Water Works Department, Dr Guntur Priambodo juga mengerahkan 200 petugas pengairan dalam kegiatan bersih-bersih sungai tersebut selama sepekan terakhir.

Dam dan pintu air dicat menarik yang akhirnya mulai berubah menjadi destinasi wisata baru. Sejumlah Dam yang telah bersolek tersebut kini sudah merata di seluruh Banyuwangi, diantaranya Dam Gembleng, Rogojampi Kecamatan District; Dam BLC Cluring, dan Dam Setail Kecamatan Genteng.

Besides that, Banyuwangi juga telah mempercantik sungai Kalilo di pusat kota. Harapannya dari Festival Kali bersih ini tumbuh semangat bagi rakyat untuk terus menjaga dan melestarikan kebersihan sungai. “ Kini dam pengairan sudah ramai dikunjungi sebagai tempat wisata baru. Pola-pola ini terus kita dorong, agar fungsi sungai bisa kembali sebagai sumber mata air,"explained Guntur.

Meanwhile, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, Husnul Chotimah berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut terlibat dalam pelaksanaan festival kali bersih tersebut. Dia juga berharap kegiatan itu mampu menggugah dan menginspirasi masyarakat desa lainnya di Banyuwangi untuk ikut menjaga kebersihan kawasan sungai.

Pihaknya juga mendorong pemerintah desa, untuk menyiapkan lahan pengelolaan tempat pembuangan akhir sampah secara mandiri. “Infrastrukturnya kita bangun, SDM-nya kita bina. Forward, desa bisa melakukan pengelolaan sampah secara mandiri di lingkungan tempat tinggalnya,” tandas Husnul.(radar)