The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Last Cow Found, Request Ransom Rp 2 Million

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

KANDANG sapi di belakang rumah Takrib, 65, di Desa Kesilir, Siliragung District, terlihat masih berantakan. Rubbish, bekas pakan, dan bahan bangunan masih banyak yang berserakan. Lima ekor sapi, terlihat makan di kandang itu.

Di barat kandang, pohon jati yang berukuran tidak terlalu besar, tampak masih berdiri kokoh. Di pohon itulah, Yoyok Supito, 27, salah satu putra Takrib bertahan hingga empat jam lamanya saat banjir terjadi. “Kami sudah pasrah dengan sapi yang hanyut,” cetus Takrib.

Setelah ikatan sapi berhasil dilepas oleh Yoyok, tujuh ekor sapi jenis limousin semuanya hanyut. At that time, dirinya seperti tidak punya harapan sapinya akan kembali. However, hanya beberapa jam kemudian dua ekor sapi miliknya berhasil diselamatkan warga. “Dua ekor selamat, yang lima ekor saya pasrahkan pada gusti Allah," he said.

Pada Minggu (12/2) morning, Takrib dan Yoyok mencoba melakukan pencarian pada sapi miliknya yang belum ketemu. At that time, dua ekor sapi miliknya berhasil ditemukan menyangkut di atas greng bambu. At that time, ketinggian air masih di atas pusarnya.

“Saya naik ke atas greng bambu, sapi saya tarik," he said. Berhasil menemukan empat ekor dari tujuh ekor sapi miliknya yang hilang, di pagi itu juga pencarian pada sapi miliknya diteruskan. Dalam pencarian ini, dua ekor kembali ditemukan dengan kondisi sudah mati. Dua ekor sapi yang mati itu, indukan dan anaknya.

”Yang mati itu saya temukan berjarak satu kilometer dari rumah, kalau yang di atas greng bambu itu berjarak dua kilometer dari rumah," he said. Dengan ditemukan dua ekor sapi yang mati itu, berarti sudah enam ekor sapi yang sudah ditemukan. It means, tinggal satu ekor sapi lagi yang belum ditemukan.

“Kami terus melakukan pencarian satu ekor sapi yang belum ketemu itu," he said. From the information received, ada orang yang menemukan satu ekor sapi saat banjir. Orang yang menemukan itu berada di Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung dengan jarak sekitar lima kilometer dari rumahnya.

“Saya langsung menuju ke rumah orang yang menemukan sapi itu,He said. Perasaan senang mendadak jadi kaget. Sejumlah orang yang mengaku telah menemukan sapi miliknya, minta tebusan sebesar Rp 2 million. Permintaan itu oleh Takrib disanggupi. Dia berpikir bila tidak diselamatkan warga sapi miliknya pasti sudah mati.

It is just, saat kejadian itu dirinya sedang menjadi korban banjir. Meski menyanggupi akan membayar tebusan, sempat terjadi tawar menawar yang alot. Originally, Takrib akan memberi uang sebesar Rp 500 thousand. But, uang itu dianggap oleh orang yang mengaku menemukan sapi itu masih kurang. Meski sudah mengiba karena sedang terkena musibah, orang yang menemukan sapi itu tetap tidak mau tahu.

“Ya Allah, kasihanilah, saya ini kan kena musibah," he explained. Proses negosiasi tersebut berlangsung lama, hingga akhirnya Takrib bersedia membayar Rp 1 Million. Lagi-lagi Takrib harus menahan napas, money Rp 1 juta itu juga masih ditolak. Dan akhirnya, ditambah lagi menjadi Rp 1,2 million. “Setelah ditambahi, akhirnya sapi itu diberikan," he explained. (radar)