The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Spread Hand Bucket with BlackBerry Prize

SPEKTAKULER: Pasangan Rindar dan Anggun berpose bersama keluar- ganya dalam resepsi di Watukebo, Rogojampi, Last Saturday night.
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
SPEKTAKULER: Pasangan Rindar dan Anggun berpose bersama keluarganya dalam resepsi di Watukebo, Rogojampi, Last Saturday night.

Pengusaha sukses asal Rogojampi, H. Achmad Khusyairi (Haka) baru saja punya gawe besar. Dia menikahkan putra sulungnya, Rindar Suhardiansyah dengan mempersunting gadis pujaanya, Baiq Anggun Laksmi Lestari.

-SIGIT HARIYADI, Rogojampi-

RESEPSI pernikahan Rindar- Anggun berlangsung di kompleks Mahayasa Group, Watukebo Village, Rogojampi, Last Saturday night (9/ 6). Suasana resepsi berlangsung cukup spektakuler. Even, distance 500 meter sebelum tempat berlangsungnya acara, kanan-kiri jalan terpampang foto pre wedding kedua mempelai. Pendar cahaya api tampak menghiasi tepi jalan Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi malam itu.

Cahaya berwarna kuning kemerahan yang berasal dari lampu minyak yang terbuat dari botol bekas minuman suplemen, itu terlihat seolah berbaris hingga sepanjang kurang lebih 500 meter di tepi jalan yang dikelilingi persawahan tersebut. Di atas masing-masing lampu minyak itu terpampang baliho berukuran sedang bergambar Rindar-Anggun. Keduanya mengenakan gaun pengantin warna putih.

Foto pre wedding itu terpasang hingga di depan gapura kompleks Mahayasa Group. Semakin dekat dengan lokasi resepsi, kesan megah semakin terasa. Karangan bunga dari Bupati Abdullah Azwar Anas dan beberapa orang berpengaruh di Bumi Blambangan, terpampang di sekitar lokasi resepsi. Bahkan areal parkir kendaraan di lapangan Desa Watukebo yang kebetulan berlokasi persis di seberang jalan lokasi resepsi, tampak dipenuhi ratusan mobil tamu undangan.

Pemandangan ini tentu semakin menambah kesan mewah pesta pernikahan tersebut. Benar-benar wah. Itulah kesan yang tergambar dari resepsi pernikahan putra sulung penasihat Mahayasa Group, Achmad Kusyairi dengan putri bungsu Lalu Syafi’i dari Mataram, West Nusa Tenggara (NTB) that. Just imagine, mulai dekorasi tenda, pelaminan pengantin, sampai buasa kedua mempelai, semuanya menggunakan barang-barang berkelas.

Busana pengantin bergaya modern kontemporer. Baiq tampak anggun mengenakan busana muslim yang dipadu padankan dengan jarit. Sedangkan Rindar semakin gagah dengan busana warna cokelat lengkap dengan kopiah. Dari 2000-an undangan yang disebar, sebagian besar di antaranya merupakan pejabat, businessman, business partner, para Kapolsek, tokoh politik, ulama, dan lapisan masyarakat lainnya. Mereka yang hadir pun tidak hanya berasal dari penjuru Bumi Blambangan.

Sejawat kedua mempelai saat masih menempuh kuliah di Kota Malang, juga menghadiri resepsi malam itu. Not only that, anak Bupati Tuban, also present. Pesta malam itu diwarnai pelepasan sepasang merpati oleh kedua mempelai. Itu dilakukan sebagai lambang ikrar setia antar dua sejoli yang sebelumnya sudah berpacaran sejak 1,5 that year. Usai pelepasan merpati, undangan disuguhi pesta kembang api dengan 50 letupan “Benar-benar spektakuler.

Resepsi pernikahan ini tergolong eksklusif,’’ ujar Rifai, salah seorang tamu undangan. It was later discovered, seluruh rangkaian pesta yang berlangsung Sabtu malam, tersebut telah tersusun rapi sejak beberapa hari sebelumnya. Pihak keluarga pengantin tidak perlu repot-repot menangani segala keperluan resepsi putra-putri kesayangannya. Understood, semuanya sudah ditangani oleh salah satu event organizer asal Surabaya.

Interesting, resepsi pernikahan Rindar dan Baiq, itu juga menjadi tontonan gratis bagi masyarakat sekitar. Yes, banyak warga tidak sedikit warga Desa Watukebo yang bergerombol di di tepi jalan, sekitar seratus meter dari lokasi resepsi. Selain untuk menyaksikan kemeriahan acara, penduduk setempat juga ingin menghilangkan melihat langsung para pejabat yang hadir. Jumlah warga semakin banyak saat acara organ tunggal berlangsung.

No half-hearted, sejumlah pejabat menyumbangkan suaranya untuk menghibur tamu undangan. Bahkan Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi dan mantan Ketua DPRD Banyuwangi, Achmad Wahyudi didaulat untuk menyumbangkan lagu. That night, Kapolres Nanang menyanyikan lagu “Kehilangan” yang dipopulerkan oleh Firman. Sedangkan Wahyudi urun lagu “Pelangi di Matamu” yang dipopulerkan grup band beraliran rock asal Jawa Barat, Jamrud.

Suasana istimewa semakin terasa saat Arvy Rizaldy, adik kandung Rindar juga tampil membawakan lagu persembahan untuk sang kakak tercinta. Because, malam resepsi pernikahan itu bertepatan dengan ulang tahun Arvi. Di akhir resepsi, tamu undangan mendapatkan door prize berupa blackberry. Hadiah ini diperoleh bagi undangan yang beruntung setelah mendapat panitia menyebar hand bucket. “Malam ini benar-benar surprise.

Selain resepsi pernikahan, juga ultah Arvy,’’ teriak master ceremony (MC) di atas panggung. Actually, pesta pernikahan itu berlangsung tiga hari-tiga malam. Sehari sebelumnya, tamu undangan dihibur dengan penampilan musik balasyik. Apparently, keluarga Haka ingin memanjakan undangan untuk tidak beranjak dari tempat berdirinya. “Acara resepsi ini kita serahkan penuh pada event organizer,’’ ujar Rindar sehari sebelum resepsi digelar.

Just knowing, bagi warga Rogojampi dan sekitarnya, sosok Haka sudah tak asing lagi. Dia mempunyai tiga anak. Putra pertama adalah Indar yang baru saja melangsungkan pernikahan. Putra kedua adalah Arvy. Sedangkan putrid bungsu adalah Rinta Nurarmida. Mahayasa Group dirintis oleh H. Achmad Ridwan (HAR), orang tua Haka. Selanjutnya Haka yang mantan dosen teladan Unibraw tahun 1978 itu meneruskan bisnis orang tuanya. Setelah putra-putranya lulus kuliah, Haka sekarang kini sebagai penasihat Mahayasa. Saat ini perusahaan tersebut membahawahi sekitar 1.000 employee. (radar)

Keywords used :