The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Had been treated at KKHI Makkah, Sjaharijono can now go back to college

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

JCH-Banyuwangi-saat-berada-di-depan-rumah-kelahiran-Nabi-Muhammad-di-Makkah-kemarin

MAKKAH – The health condition of a pilgrim who is a candidate for Hajj (JCH) Banyuwangi atas nama Sjaharijono Sastro yang sebelumnya menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sudah berangsur membaik.

The information, Sjaharijono sudah boleh kembali ke maktab pada Sabtu (27/8) yesterday. Dr. Titah Palupi, one of the Hajj covering teams for Jawa Pos Radar Banyuwangi, menyampaikan saat dijenguk tim dokter, Sjaharijono Sastro sudah siuman.

Tim dokter KKHI Makkah juga telah menyampaikan bahwa yang bersangkutan sudah bisa dibawa pulang ke maktab untuk menjalankan ibadah selanjutnya. Sjaharijono menjalani perawatan lantaran mengalami illeus paralitik atau usus terpelintir.

”Rencana hari ini (yesterday) akan kami bawa pulang karena sudah diperbolehkan oleh tim dokter,” kata salah satu anggota Ikatan Dokter Indonesia (WAS) Cabang Banyuwangi itu. Tim dokter kloter yang datang ke KKHI Makkah kemarin tidak hanya untuk menjenguk Sjaharijono.

Mereka juga mengantar satu jamaah perempuan ke KKHI Makkah atas nama Yani, residents of Lateng Village, Banyuwangi, untuk menjalani perawatan. ”Jempol kaki kiri Ibu Yani robek dan harus dijahit, karena tidak pakai sandal saat naik lift. Now (yesterday) tim dokter KKHI masih melakukan tindakan,” kata dokter yang berdinas di RSUD Blambangan itu.

Jamaah lain secara keseluruhan cukup baik kesehatannya. Keluhan jamaah kepada dokter yang ada di maktab hanya sebatas flu dan batuk. Diketahui juga ada empat jamaah yang harus menjalani observasi ketat oleh tim dokter karena sakit yang diderita.

”Yang observasi ketat atas nama Nur Siami, Tukijan, Saudan, dan Wahab. Suhu di sini tergolong normal, hanya 37° celsius,” jelas dr. Titah Palupi. Meanwhile, kegiatan jamaah di Mkkah kemarin masih meliputi ibadah wajib dan sunah di Masjidil haram.

Herman Suyitno, other coverage team, melaporkan setiap setelah salat su buh berlangsung, Masjidilharam selalu dipadati jamaah. ”Selalu berjubel kalau habis salat subuh,” kata Herman. Di tengah keramaian itu ada beberapa petugas yang lalu lalang di Masjidilharam dan di beberapa titik-titik keramaian di jalan raya.

Known, petugas itu adalah orang Indonesia yang ditugaskan khusus untuk mengawasi jamaah Indonesia selama di Makkah. Petugas itu ditugaskan selama dua bulan di Arab Saudi. ”Saya tadi sempat berbincang dengan salah satu petugas asal Surabaya. Katanya petugas lalu lintas ini diambil dari unsur mahasiswa dan perwakilan dari provinsi. Mereka digaji Rp 700 ribu per hari katanya,“ ungkap wakil ketua Komisioner Baznas Banyuwangi itu.

Setelah melaksanakan salat subuh kemarin, sebagian jamaah juga ada yang melangsungkan ziarah ke berbagai tempat di seputar Makkah. Handoyo Sa putro mengatakan, beberapa tempat yang dikunjungi kemarin adalah sumur zamzam, milad, dan rumah kelahiran Nabi Muhammad.

”Setelah dari sana, rombongan pergi ke Pasar Seng, Makkah, untuk berbelanja oleh-oleh,” ujar Handoyo. Lukman Hakim, other coverage team, melaporkan ziarah juga dilakukan ke tempat lain, yakni Masjid Jin dan Masjid Kucing di Makkah.

Setelah melakukan ziarah ke berbagai tempat di Makkah kemarin, JCH Banyuwangi langsung melak sanakan ibadah umrah sunah pada sore hari. ”Hari ini (yesterday) kegiatan masih fokus ibadah wajib dan sunah serta ziarah,” pungkas kepala KUA Sempu itu. (radar)