The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Siswa SD Wajib Menabung Sampah

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Siswa sekolah dasar (SD) menjadi sasaran kampanye bersih lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi. Melalui program tabungan lingkungan, siswa diperkenalkan pentingnya kebersihan lingkungan dan lingkungan hijau. Tasks executor (Plt) Kepala DKP Banyuwangi, Arief Setiawan menjelaskan, dalam program tabungan tersebut, para murid SD diimbau untuk membawa sampah ke sekolah tiap hari Sabtu.

Next, pada hari yang sama petugas dari DKP akan mengambil sampah yang berasal dari siswa tersebut. Saat mengambil sampah, tim DKP melakukan pemilahan terhadap sampah organik dan anorganik. Setelah ditimbang, sampah organik langsung dibawa ke rumah kompos untuk diolah. Sedangkan untuk sampah anorganiknya akan dijual.

Satu minggu kemudian, tim DKP akan datang kembali ke sekolah-sekolah tersebut untuk mengembalikan sampah organik dalam bentuk kompos untuk diman- faatkan. Sedangkan sampah anorganik akan diganti dengan uang sesuai timbangan. “Uang hasil timbangan sampah itu akan digunakan untuk menambah pembelian pupuk atau bunga yang ada di sekolah,” jelas Arief.

So far, sampah dari siswa diambil seminggu sekali dan diangkut dengan menggunakan mobil pikap untuk diolah di rumah kompos. Di kecamatan Banyuwangi ada empat rumah kompos yang tersebar di Lingkungan Ujung (Kepatihan Village), Karangrejo Village, Sobo Village, dan Kelurahan Kebalenan.

"Forward, kami akan melatih bagaimana sekolah belajar untuk mengelola sendiri sampah masing-masing,” tandas Arief. Menurut Arief, kegiatan tabungan sampah ini diikuti empat SD yang sudah melakukan program tabungan lingkungan. Empat sekolah itu antara lain SDN Sobo, SDN Kebalenan, SDN Kertosari, dan SDN Karangrejo. Arief mengimbau se- mua SD bisa mengikuti kegiatan tersebut. (radar)