Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Giliran Asisten Pelatih Persewangi Dicoret

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

asistenBANYUWANGI – Persewangi kembali berkiprah dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama pada 28 Mei nanti. Tim berjuluk Th e Lasblang (Laskar Blambangan) ini akan bersua tuan rumah PS Sumbawa Barat. Jelang laga away tersebut, tim merah-hitam sudah kehilangan sejumlah pemain yang memutuskan mengundurkan diri di pengujung putaran pertama. Tercatat, ada tiga pemain yang terpaksa out dari tim kebanggaan rakyat Banyuwangi itu.

Mereka adalah Budi Hartono, M  Holil, dan Peter Lipede. Lepasnya tiga pemain itu jelas mengurangi kekuatan Persewangi. Yang paling mencolok adalah kepergian Peter Lipede. Bagaimana tidak, pemain berdarah Nigeria itu selalu tampil ciamik dalam mengawal barisan pertahanan. Buktinya, Persewangi menjadi tim yangpaling sedikit kebobolan di antara tim lain di grup 7. Persewangi hanya kebobolan tiga gol selama enam kali pertandingan.  

Bahkan, empat laga terakhir, tim besutan Bagong Iswahyudi itu mampu mencatatkan clean sheet alias tidak pernah kebobolan. Rekor itu menjadi bukti jika pertahanan Persewangi yang dimotori Peter Lipede benar-benar tangguh. Selama putaran pertama, Peter Lipede selalu mengisi posisi line up. Bahkan, selamamenjadi starter, pemain berambut keriting itu selalu bermain full sepanjang 90 menit.

Dia menjadi jaminan jika sangat vital bagi Persewangi. Tapi, secara mengejutkan, dia memilih hengkang karena tidak nyaman selama berada di Persewangi. Bukannya menambah pemain, manajemen Persewangi malah mendepak beberapa pemain. Tidak tanggung-tanggung, tiga pemain dicoret dariskuad Persewangi pada jeda kompetisi. Mereka adalah Rahmad Johansyah, Febri Sofyandi, dan Bram.  Selain mendepak pemain, manajemen Persewangi juga mencoret asisten pelatih, yaitu Nasrul ‘’Kripik’’ Hariyono. 

Asisten berlisensi C tidak dipertahankan pada putaran kedua. Hal itu datang dari yang bersangkutan kemarin. ‘’Ya, saya sudah tidak lagi bersama Persewangi,’’ ujar Kripik. Namun, alasan mendepak dia dinilai janggal. Bagaimana tidak, manajemen Persewangi justru tidak menginginkan dia sejak awal. ‘’Katanya, saya tidak dapat rekom Pak Hari. Kok aneh, saya diajak pelatih untuk membantu Persewangi,’’ terangnya geleng-geleng. Eks pemain Persiwa Wamena itu tidak lagi dipertahankan bermula saat Nasrul Hariyono hanya mendapatkan jatah gaji Rp 1 juta.
 
Padahal, asisten lain, Nil Parasuci mendapatkan honor Rp 3 juta. Karena itulah, dia mempertanyakan masalah tersebut. ‘’Saya mau pertanyakan kok malah dapat perlakuan seperti ini. Kalau nilainya segitu, ya saya mending mundur saja,’’ kesalnya. Tugas dia selama ini memang tidak bisa dianggap remeh. Pria asal Rogojampi itu paling aktif saat memimpin pemain dalam berlatih. ‘’Lucunya, gaji saya kok kalah dengan tukang pijet. Ya sudahlah, saya fokus melatih SSB saya di rumah,’’ bebernya. (radar)