Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Inflasi Diprediksi 0,93 Persen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

inflasiBANYUWANGI – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di perkirakan akan memicu inflasi. Bank Indonesia (BI) perwakilan Jember memprediksi, angka inflasi akibat kenaikan BBM di Banyuwangi sekitar 0,93 persen. Angka inflasi yang bakal terjadi di Banyuwangi jauh lebih rendah dibandingkan beberapa daerah tetangga. BI memprediksi angka infl asi Ka bupaten Jember mencapai 2,3 persen.

Prediksi inflasi itu disampaikan Kepala BI Perwakilan Jember Muhammad Nur Zainuddin saat bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas di Pendapa Shaba Swagata Blambangan kemarin (14/6).Da lam kesempatan itu, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Sekkab Slamet Kariyono, Asisten Pembangunan dan Ekonomi Suhartoyo, dan Kabag Pe rekonomian Abdul Rachman, ikut mendampingi. Kedatangan Kepala BI Jember kali ini me miliki dua agenda penting.

Pertama,menyampaikan hasil perhitungan BI tentang angka inflasi di Banyuwangi jika terjadi kenaikan BBM. Saat menekan MoU pengendalian inflasi antara BI dan Pemkab Banyuwangi, Bupati Anas meminta BI Jem ber menghitung angka prediksi inflasi jika terjadi kenaikan harga BBM. “Prediksi angka inflasi itu sangat penting sebagai bahan intervensi kebijakan yang akan saya ambil,” ujar Bupati Anas.

Permintaan Anas itu direspons baik pihak BI. Bupati Anas juga lega dengan hasil perhitungan inflasi di Banyuwangi karena lebih rendah daripada daerah lain. “Kepala BI Jember da tang untuk menyampaikan laporan hasil perhitungan prediksi inflasi yang saya minta,” ungkap Bupati Anas. Walau angka prediksi inflasi hanya 0,93 persen, tapi Bupati Anas mengaku ti dak akan berpangku tangan.

Karena itu, dia berjanji akan bekerja keras dan mencari ikh tiar agar inflasi tidak sampai 0,93 persen. Selain itu, Kepala BI Jember menemui Bupati Anas dalam rang ka pamitan. Sebab, tidak lama lagi Zainuddin akan meninggalkan Jember karena mendapat tugas baru di kantor BI pusat di Jakarta. Pada kesempatan yang sama, kepala BI Jember juga menyampaikan progress realisasi kredit selama tahun 2013.

Pada tahun 2013, Zainuddin menyampaikan, realisasi kredit terjadi peningkatan cukup tajam. Sejak tahun 2010 hingga awal 2013, realisasi kredit di Banyuwangi naik se kitar 68 persen. Kenaikan itu melampaui peningkatan beberapa kabupaten/kota sekitar Banyuwangi. “Kita akan terus koordinasi dengan BI agar makro ekonomi kita terus terjaga dan stabil,” cetus Bupati Anas. Untuk menjaga stabilitas eko nomi Banyuwangi, Bupati Anas akan selalu meminta up date dari BI Jember dalam pengambilan kebijakan.

Langkah itu ditempuh, karena Bupati Anas menganggap BI merupakan lembaga yang kredibel dalam menyajikan perkembangan perekonomian daerah. Zainuddin mengapresiasi langkah cepat dan koordinatif Pemkab Banyuwangi terhadap setiap gejala di sektor ekonomi makro dan mikro.

BI Jember menganggap Pemkab Banyuwangi paling cepat dalam mengantisipasi dampak pro gram pemerintah pusat, termasuk dampak yang akan timbul akibat kenaikan BBM. “Langkah cepat Pemkab Banyuwangi patut ditiru daerah lain dalam mengantisipasi dampak negatif program pemerintah pusat,” ujar Zainuddin. (radar)