UDENG batik Banyuwangi kini menjadi produk yang banyak diburu. Pasalnya, penutup kepala khas tersebut sering dijadikan seragam wajib bersama batik Banyuwangi dalam setiap acara. Khususnya selama peringatan Hari Jadi Banyuwangi maupun perayaan upacara adat.
Praktis, setiap pejabat pemerintahan yang hadir akan mengenakan seragam batik wajib tersebut. Imbasnya, masyarakat maupun pihak swasta juga turut menyesuaikan. Nah, kebijakan dan kebiasaan positif tersebut mengangkat pemasaran batik tradisional Banyuwangi.
Kini, setiap pegawai pasti memiliki minimal sepotong pakaian batik khas Banyuwangi. Bahkan tak jarang satu instansi memesan motif khusus untuk seragam. Ribut, penjaga stan Batik Virdes mengakui bahwa udeng batik cukup laris. Banyak pejabat maupun warga yang membeli udeng untuk dipakai dalam acara tertentu.
Sekarang udeng sudah menjadi kebutuhan untuk dipakai ketika menghadiri acara tertentu,” jelasnya saat pameran di depan Disperindagtam, beberapa waktu lalu. Harga udeng yang diproduksi Virdes bervariasi. Ada yang ditawarkan Rp 35 ribu sampai Rp 45 ribu. “ Harganya tergantung motif batik dan kualitas kain,” terang Ribut.
Untuk memudahkan pembeli di Kota Banyuwangi, lanjut dia, Virdes juga memiliki stan pemasaran di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Jadi, pembeli tidak harus berkunjung ke rumah produksi Virdes di Dusun Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring. (radar)