Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ekspor Buah Semangka ke Singapura

SEMANGKA JUMBO: Bupati Anas bersama Ipuk Festiandani dan Wabub Yusuf Widyatmoko saat panen raya buah semangka di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SEMANGKA JUMBO: Bupati Anas bersama Ipuk Festiandani dan Wabub Yusuf Widyatmoko saat
panen raya buah semangka di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar kemarin.

MUNCAR – Produksi semangka di Banyuwangi ternyata mampu menembus pasar internasional. Hal itu terkuak dalam panen raya semangka yang dihadiri Bupati Abdullah Azwar Anas dan Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko di areal persawahan Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar kemarin.

Semangka made in petani Tembokrejo tersebut diekspor sampai ke Singapura. Para petani semangka juga semringah pada musim panen kali ini. Sebab, hasil panen sekarang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan musim panen-panen sebelumnya. Bayangkan, dalam satu hektare saja, para petani mengaku mendapatkan hasil panen dengan bobot 25 sampai 30 ton.

Padahal, panen sebelumnya hanya mentok 20 ton. ‘’Kita puas dengan panen sekarang,’’ ungkap Ali Imron, salah satu petani desa setempat. Menurut dia, peningkatan hasil produksi itu lantaran telah meninggalkan pupuk anorganik. Artinya, para petani semangka memilih menggunakan pupuk organik. ‘’Kami berterima kasih telah diberikan pembinaan tentang sistem standar pemakaian pupuk oleh pemerintah,’’ terang Ali Imron saat berdialog dengan Bupati-Wabub kemarin.

Meski begitu, harga semangka pada musim panen kali anjlok. Harga semangka satu kilogram hanya Rp 1.350 ribu. ‘’Kualitas semangka bagus sekali, cuma harganya itu lho yang turun,’’ kata Khusnun, petani lain. Dia berasumsi, jika turunnya harga semangka kali ini karena daerah lain sudah musim penghujan. Tetapi, para petani sangat membutuhkan kepastian agar harga semangka stabil.

‘’Kalau harga segitu itu pas-pasan, nggak untung ya nggak rugi. Sebelum ini harga sekilo sampai Rp 2 ribu,’’ jelas pertani berusia 60 tahun itu. Bupati Anas mengaku akan mencari solusi mengenai keluhan petani tersebut. Sebab, tidak stabilnya harga semangka memang menjadi problem serius bagi petani dan pemerintah. ‘’Nanti pada tahun 2013 kita akan bangun gudang,’’ paparnya.

Dengan gudang itu, terang dia, para petani tidak harus bingung jika stok buah melimpah. Sebab, hasil panen bisa ditampung sementara di gudang tersebut. ‘’Semangka kita memang sudah terkenal dengan kualitasnya,’’ paparnya. Selain itu, pihaknya akan menjembatani agar perusahaan seperti swalayan bisa mengambil langsung dari petani. Dengan demikian, harga buah semangka bisa stabil. ‘’Kita akan jembatani dengan mall seperti Carefur,’’ tandasnya. (radar)