The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

18 Jurnalis Jepang Kagumi Wisata Banyuwangi

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Salah-seorang-fotografer-asal-Jepang-mengambil-gambar-menu-makanan-khas-Banyuwangi

BANYUWANGI – As much 18 jurnalis asal Jepang melakukan perjalanan wisata ke Banyuwangi selama tiga hari mulai Selasa lalu (24/5). Mereka akan dikenalkan Kawah Ijen, desa wisata, hingga menikmati landscape pantai hingga pegunungan Banyuwangi.

Para jurnalis asing itu merupakan rombongan Japan Media Fam Trip yang diantar Kementerian Pariwisata RI. Para awak media yang hadir antara lain dari Mainichi Weekly, Globe- Trotter Travel Guide Book Jepang dan Kumon Publishing.

Chief Marketing Officer Kementerian Pariwisata RI di Jepang, Naomi Takahashi mengatakan, Banyuwangi dipilih sebagai lokasi famtrip (tur pengenalan) karena objek wisata Banyuwangi sesuai dengan karakter wisatawan Jepang yang tidak menyukai terlalu suka medan sulit. Cukup berkeliling satu kota tetapi sudah bisa mendapatkan banyak destinasi wisata.

“Mereka ini sudah ada yang pernah mengunjungi Jakarta dan Bali. Setelah ke sini, ternyata Banyuwangi sangat menakjubkan,” kata Naomi saat diterima Bupati Anas di Pendapa Shaba Swagata Blambangan kemarin (25/5).

Banyuwangi, bagi Naomi, bisa menjadi alternatif wisata baru di Indonesia. Ada banyak objek wisata alam yang bisa dinikmati di sini. Mulai wisata pantai, desa yang memiliki kultur unik dan gunung yang terkenal dengan api birunya.

“Blue Fire bagi kami sudah tak asing lagi, karena telah banyak diulas berbagai media di Jepang. Kedatangan kami ke sini ini, salah satunya untuk membuktikan langsung keindahan blue fire," he said. Mereka tiba di Banyuwangi sejak Selasa sore (24/5) dan langsung menuju pantai Pulau Merah.

Di sana mereka menikmati sunset dan melihat home stay yang dikelola oleh warga setempat. Saat diterima Bupati Anas, sejumlah media pun langsung berdialog dengannya. Seperti Takehito Miyatake, fotografer profesional dari Japan Professional Photographers Society.

according to her, Banyuwangi memiliki landscape yang cantik dan unik. Karakteristik penduduknya ramah dan suasana pedesaan yang khas membuatnya sangat suka Banyuwangi. “Sepanjang mata memandang saya melihat hamparan sawah yang luas dan bertingkat-tingkat. Itu menjadi pemandangan yang menakjubkan,” kata Miyatake.

Tak hanya alam Banyuwangi yang membuat terkesan Miyatake, kebiasaan masyarakat Banyuwangi yang memulai aktivitas di pagi buta, juga menjadi pesona tersendiri. “Waktu bangun pagi saya sangat kaget, matahari belum terbit sudah terdengar suara- suara yang membangunkan orang untuk beribadah. Ini unik sekali,” kata Miyatake.

Besides that, salah satu fotografer lainnya Hinata Haga menyatakan sangat antusias melihat puluhan festival yang digelar oleh Banyuwangi, yang terangkum dalam Banyuwangi Festival. Just understand, dia adalah spesialis foto grafer festival di negaranya.

”Kapan Gandrung Sewu digelar. Kapan pula Banyuwangi Ethno Carnival akan dilaksanakan?” tanya Hinata penasaran kepada Bupati Anas sembari menunjukkan foto Gandrung Sewu yang ada di buku Banyuwangi Exploring. Bupati Anas mengaku sangat terhormat dengan dipilihnya Banyuwangi sebagai lokasi fam trip jurnalis dari negeri Sakura tersebut.

Kunjungan ini bagi Anas, sangat berharga karena bisa mempromosikan Banyuwangi ke mancanegara. “Inilah Banyuwangi. Di sini Anda bisa melihat keramah-tamahan di desa-desa. Banyuwangi salah satu miniatur Indonesia. Karena Indonesia ini mayoritas muslim, sebagaimana Banyuwangi, tapi di sini toleransi beragama sangat dijunjung tinggi. Bahkan kami telah masuk jaringan compassionate city yang diinisiatori Karen Armstrong,Said Anas.

Usai bertemu Bupati Anas, para jurnalis Jepang ini melanjutkan perjalanan wisata mereka dengan mengunjungi sejumlah obyek wisata di Banyuwangi. Di antaranya kampung wisata seni Temenggungan dan menikmati kawasan pegunungan Ijen. Sebagai pamungkas dari trip wisatanya, tadi malam mereka mendaki Gunung Ijen untuk menyaksikan blue fire. (radar)