The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

20 Percent of ABK Affected by Syphilis

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ilustrasi-vct

KALIPURO – Rangkaian kegiatan memperingati hari AIDS sedunia masih terus dilakukan. Hari Jumat kemarin (2/12), Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), public health Office (Health Office), dan unsur Pelabuhan Tanjung Wangi menggelar tes voluntary counseling test (VCT) masal kepada seluruh unsur maritim di aula Pelabuhan Tanjung Wangi.

Tes diikuti oleh unsur maritim di Pelabuhan Tanjung Wangi. Hadir dalam kegiatan itu Camat Kalipuro Anacleto da Silva; Kepala Dinkes dr. Wiji Lestariono; Kepala KSOP Tanjung Wangi, Ugan Sugiana; dan unsur TNI/ Polri. Mereka secara sukarela mengikuti VCT yang dilakukan oleh KPA dan Dinkes.

Selama dua jam, there is 70 orang yang mengikuti VCT. VCT sejatinya sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu oleh pihak KPA dan kantor Kesehatan Pelabuhan (CCP) Tanjung Wangi. Jika ditotal hingga saat ini sudah ada sekitar 400 sampel darah hasil VCT yang diperoleh dari masyarakat yang ada di dalam pelabuhan.

”Semua unsur maritim sudah diperiksa. Tapi sampai saat ini baru ada sekitar 400 person. Target kita sampai 1.600 sampai akhir tahun nanti,” kata Tunggul Harwanto, Manajer Program Pencegahan HIV/AIDS Pelabuhan. Tunggul menambahkan, from 400 sampel yang sudah diperiksa oleh tim KPA, masih belum ditemukan virus HIV/AIDS yang ditemukan.

Dari ratusan sampel itu, around 20 persen yang darahnya terjangkit menular seperti sipilis, kencing nanah (gonore), dan jamur kelamin. ”Yang terjangkit virus itu kebanyakan dari unsur ABK, Tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dan sopir, mereka kebanyakan memiliki kebiasaan seks yang kurang sehat,” he added.

Karena target sampel yang terkumpul harus 1.600 person, pihaknya juga meminta kepada masyarakat di unsur maritim untuk mulai sadar dan memeriksakan kesehatannya di pos kesehatan yang ada di pelabuhan. ”Jangan malu untuk datang ke pos kesehatan kami di pelabuhan. Untuk yang sudah terjangkit kita akan rujuk ke rumah sakit.” jelas Tunggul.

Ketua Pokja Pelabuhan Sehat, Jumali menerangkan, wilayah pelabuhan ini dirasa sangat begitu penting untuk dilakukan tes VCT karena pelabuhan masuk dalam kategori tinggi terkait penularan penyakit HIV/AIDS. Dekatnya wilayah pelabuhan dengan lokalisasi yang menjadi alasan mengapa warga di lingkup pelabuhan sangat rawan terkena virus penyakit menular.

”Semua di unsur pelabuhan harus di cek. Di pelabuhan juga banyak perusahaan-perusahaan di dalamnya dan tentunya banyak juga karyawannya. Mereka harus ikut tes VCT,” jelas Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Wangi itu. He added, Kementerian Kesehatan juga telah menunjuk sekitar 24 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia yang memiliki pelabuhan untuk serentak melakukan VCT.

Di akhir tahun nanti targetnya, setiap pelabuhan di kabupaten/kota termasuk Banyuwangi harus sudah bisa mengumpulkan 1.600 sample tes VCT untuk mendeteksi penyakit HIV/AIDS ini. ” Suatu penyakit harus dideteksi sedini mungkin agar penanganannya juga segera dilakukan. Kita juga harus segera meninggalkan kebiasaan seks yang tidak sehat agar kita tidak mudah tertular penyakit," he concluded. (radar)