MUNCAR – Air laut yang sedang surut di wilayah perairan Muncar dimanfaatkan warga untuk berburu kerang. Warga yang mencari biota laut itu banyak yang berasal dari wilayah Kecamatan Srono dan Rogojampi.
Banyaknya warga yang mencari kerang itu membuat pesisir Pantai Satelit di Dusun Palurejo, Tembokrejo Village, Muncar District, looks crowded. Bau amis dan becek sudah tidak dihiraukan lagi. Mereka asyik memungut kerang laut yang berada di tepi pantai.
In fact, ada yang mencari dengan cara duduk di bebatuan dan menyelam. Salah seorang warga, Ikhsan 45, from the village of Krajan, Kaligung Village, Rogojampi Kecamatan District, mengaku sengaja datang ke Pantai Satelit di Dusun Palurejo, Tembokrejo Village, hanya untuk berburu kerang laut.
“Untuk dikonsumsi sendiri, tidak saya jual,He said. Ikhsan mengaku berburu kerang laut tidak sendirian. Dia bersama puluhan warga lain. Jumlah kerang yang ada di tepi Pantai Satelit itu sangat banyak dibanding pantai lain. “Di Pantai Bomo sebetulnya ada, tapi masih banyak di Pantai Satelit ini," he said.
Hal senada juga diungkapkan, Doi, 55. Residents of Dusun Krajan, Kaligung Village, itu berburu kerang laut lebih terjamin dan asyik ketimbang memancing. “Kalau memancing ribet, harus bawa umpan, pancing, dan belum tentu dapat ikan. Tapi kalau mencari kerang hanya butuh wadah dan pasti dapat,the excuse.
Berburu kerang laut, light him, sebenarnya hanya mengisi waktu luang saat libur kerja. Especially, selama berburu kerang di tepi pantai juga membutuhkan tenaga ekstra dan bagus untuk olahraga. “Hitung-hitung sambil berolahraga," he explained.
Berburu kerang hanya bisa dilakukan saat air laut surut, itu terjadi antara pukul 13.00 until 16.00. Saat mencari kerang ini, dalam dua jam bisa mendapatkan empat kilogram kerang. Jika dijual, harga kerang laut itu sekitar Rp 35 thousand per kilogram.
“Kadang kalau ada yang pesan ya dijual, tapi kalau tidak ada pemesan untuk lauk sendiri," he concluded. (radar)
