The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Dark Clouds Not Roar Scans

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ALL DAY yesterday (8/7) Dark clouds suddenly enveloped the sky of Banyuwangi. Awan gelap tersebut sempat membuat kaget masyarakat Banyuwangi. Banyak yang beranggapan awan tersebut adalah abu vulkanik Gunung Raung.

However, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak membenarkan hal tersebut. Banyuwangi BMKG forecaster, Anjar Triono Hadi mengatakan, awan gelap yang terlihat kemarin merupakan awan konfektif yang terjadi karena penguapan saat panas terus-menerus.

According to him, hal tersebut dirasa biasa saat musim kemarau. “Awan itu bukan sepenuhnya karena abu Raung. Itu pertumbuhan awan secara alamiah,” kata Ajar. Anjar menambahkan, berdasar data sampai pukul 13.00 kemarin arah angin yang membawa abu vulkanik Gunung Raung mengarah ke arah timur.

But, abu vulkanik tersebut kebanyakan terbawa angin ke arah Situbondo. Ketinggian abu vulkanik kemarin terpantau berada di ketinggian 14 ribu feet atau 4.700 meter dari permukaan laut (dpl). Kecepatan angin mencapai 15 knot atau sekitar 28 km/hour.

”Iya, lebih mengarah ke Situbondo abu vulkaniknya,” he added. Keterangan prakiraan BMKG, cuaca berawan itu akan berlangsung sampai dua hari ke depan. Tidak seluruh wilayah Banyuwangi mengalami cuaca seperti ini.

Hanya Banyuwangi bagian barat dan selatan yang mengalami. Meanwhile, Banyuwangi kota cuaca tetap cerah berawan. ”Potensi hujan untuk daerah yang langitnya berawan pasti ada, tapi intensitasnya ringan,” pungkas Anjar. (radar)