The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Batik BWI Tampil di MISIFF 2015 in Malaysia

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Fashion designer asal Banyuwangi, Anita Yuni, mulai menapaki panggung fashion international. Desainer muda berbakat itu akan membawa batik Banyuwangi dalam perhelatan Moslema In Style International Fashion Forward (MISIFF) 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Anita merupakan satu dari tiga wakil Indonesia dalam peragaan busana muslim terbesar di Malaysia tersebut. MISIFF 2015 Malaysia merupakan even fashion, tourism, and travel explore yang didukung Pemerintah Malaysia sejak 2011.

Acara itu akan digelar di Putraworld Trade Center, Kuala Lumpur, on 7-8 November 2015 coming. Kegiatan itu diikuti desainer fashion sebelas negara muslim di dunia. Malaysia juga akan mengundang fashion blogger luar negeri untuk mengulasnya.

Para fashion designer yang mengikuti ajang itu, antara lain dari Singapura, Brunei, Turki, dan Trinidad-Tobago. Anita mengatakan even fashion di Malaysia itu merupakan even internasional pertama yang dia ikuti. Agar bisa mengikuti even itu, setiap desainer harus melalui proses kurasi tim profesional.

Kurasi dilakukan dengan mengirimkan desain jadi dan company profile. “Alhamdulillah karya saya lulus bersama dua desainer asal Indonesia lainnya. Saya sungguh tidak menyang ka karena harus bersaing dengan designer yang lebih famous dari berbagai negara,” kata Anita.

Desainer Indonesia lain yang akan tampil adalah Anniesa Hasibuan yang baru mengikuti Jakarta Fashion Week dan pernah menampilkan karyanya di New York Couture Fashion Week. Ada juga Shearasol, fashion blogger dengan ratusan ribu follower di jejaring sosial.

Anita menuturkan, salah satu hal yang membuat koleksinya dengan brand Hijabox lulus kurasi adalah keunikan desain busananya. Para kurator menganggap Hijabox konsisten memadukan antara modern dan etnik, selalu menggunakan batik daerah dan mengangkat tema kisah lokal dalam karyanya.

Seperti di BBF 2014, Anita mengangkat tema royal delft blue yang menjadi kekhasan warga Kecamatan Glenmore, salah satu kecamatan Banyuwangi yang menjadi pusat pemerintahan Belanda di zaman penjajahan. Kemudian tahun 2015 dia mengangkat tema Putri Sri Tanjung, seorang putri dari kisah legenda Banyuwangi.

“Begitupun untuk desain yang akan ditampilkan di Malaysia, saya mengangkat kearifan lokal Bumi Blambangan dalam tema “The Banyuwangi Folklore”. Dengan tema ini saya ingin ikut mempromosikan Banyuwangi. Bahan utama yang dipakai tentu saja menggunakan batik Banyuwangi,” terang Anita.

Kiprah Anita Yuni berawal dari keikut sertaannya dalam Banyuwangi Batik Festival (BBF). Mengawali karirnya sebagai desainer aksesori, Anita yang juga berprofesi sebagai dokter ini mulai tertarik mendesain busana batik saat Banyuwangi menggelar BBF.

Konsep yang diusung BBF untuk mengenalkan batik khas dan karya-karya kreatif desainer asal Banyuwangi ini pun memicu dirinya untuk turut tampil memamerkan karyanya. Sejumlah desain busana muslimah pun lahir dari tangan dinginnya saat di BBF.

Puluhan karyanya pun telah tampil di sejumlah panggung peragaan busana dan menghiasi sejumlah media. Sebagai seorang muslimah, desain baju Anita pun kental dengan nilai syar’i Islam. “Mereka lihat sejumlah pemberitaan di Indonesia tentang karya saya.

Dan dari situ, karya saya dinilai bisa menggambarkan bagaimana baju seorang muslimah,” ujar Anita. Ajang fashion ini memang dikhususkan bagi kaum perempuan. Sesuai dengan namanya, Moslema in Style Fashion Forward maka ajang fashion ini dikhususkan hanya untuk muslimah, lelaki tidak diperbolehkan mendapat undangan.

“Semua yang terlibat dalam show, mulai dari peragawati, make up artist, fitter dan crew lain bahkan audien harus perempuan,” jelas Anita. There will be 11 busana night gown yang dipamerkan Anita di atas catwalk MISIFF.

Batik yang digunakan juga masih di dominasi warna alam yang menjadi kekahasannya, dipadu dengan silk organza, satin, dan jaquard. Batik Banyuwangi yang biasanya berwarna cerah sengaja disuguhkan dengan warna pastel yang lembut agar kesan feminin muncul saat seorang muslimah mengenakannya.

Pada even tersebut Anita juga diberi kesempatan spesial untuk merancang busana salah satu presenter televisi nasional Malaysia, Bella Yunus. Desain untuk Bella juga busana malam tapi dibuat dengan lebih formal. “Bahan utama tetap memakai Batik Banyuwangi,” pungkas Anita dengan bangga. (radar)