The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Belum Diterapkan, Bupati dan NU Banyuwangi Bahas New Normal Tahlilan-Pengajian

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Photo: banyuwangikab

BANYUWANGI – Pemerintah kabupaten (district government) Banyuwangi terus mematangkan sejumlah skema normal baru (new normal) di berbagai sektor, termasuk keagamaan.

Reported from banyuwangikab.go.id, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta masukan para ulama dan PC Nahdlatul Ulama (PCNU) untuk perumusan protokol bidang keagamaan, termasuk untuk pelaksanaan sejumlah tradisi keagamaan, seperti tahlilan yang banyak diamalkan di Banyuwangi.

Saya sudah minta masukan para insan kesehatan. Juga kali ini minta masukan dan arahan ulama NU, terus berlanjut ke tokoh Muhammadiyah dan LDII, lalu sahabat tokoh agama Hindu, Kristen, Catholic, dan Konghucu. Era normal baru yang pertama perlu dirumuskan adalah aktivitas keagamaan, kemudian pelayanan publik dan aktivitas ekonomi,” said Regent Anas, Thursday (28/5/2020).

Perlu kami tekankan, new normal bukan berarti kita kembali seperti era sebelum Covid-19. New normal adalah aktivitas yang dilandasi kesehatan dan kebersihan sebagai standar utama. Ini belum akan diterapkan, masih dikaji,” he added.

Regent Anas said, dari hasil masukan para tokoh serta insan kesehatan, nantinya disusun panduan untuk berbagai macam protokol, mulai protokol rumah ibadah, kantor pelayanan publik, tempat pendidikan, green open space, restaurant, destinasi wisata, etc.

Makanya kami minta arahan para ulama, tentang bagaimana new normal ini, misalnya saat tahlilan, istighasah, dibaiyah dan lainnya,” explained Regent Anas.

Sejumlah protokol yang dibahas, seperti wajib bermasker, anak kecil dan orang sakit dilarang mengikuti acara keagamaan untuk sementara waktu, dan hanya sekian kapasitas rumah ibadah yang boleh dipergunakan.

Then, jika tahlilan, tempat duduk berjarak, tersedia hand sanitizer dan sarana sanitasi. ”Tentu kita pahami tidak semua warga, for example, bisa sediakan hand sanitizer, maka perlu saling bantu," he said.

Tadi juga dibahas, saat tahlilan, yang biasanya mengundang katakanlah 40 orang selama 7 day, untuk sementara waktu cukup 10 orang saja hari pertama, 10 orang lainnya hari kedua, and so on,” he said.

Respond to this, Ketua PCNU Banyuwangi KH Ali Makki Zaini mengusulkan new normal untuk disimulasikan sesegera mungkin. PCNU juga menyerahkan sejumlah rekomendasi tentang pelaksanaan pendidikan di madrasah dan pesantren.

Even, PCNU siap membikin pilot project di empat majelis wilayah cabang (MWC), yaitu struktur NU di tingkat kecamatan.

Sebagai pilot project, kami tunjuk empat MWC untuk penerapan new normal tahlilan in, yaitu MWC Purwoharjo, Cluring, Kabat, Glagah. Serta satu pesantren untuk uji coba new normal, yaitu Ponpes Manbaul Falah, Singojuruh District,” ujar Gus Makki, his familiar greeting.

Gus Makki menambahkan, NU siap mensosialisasikan new normal kepada jamaah.

Nahdliyin harus menjadi contoh untuk selalu taat protokol kesehatan demi kemaslahatan umat,” ujarnya didampingi Ketua Satgas Covid-19 PCNU Arief Fauzi dan Ketua LP Maarif PCNU Zaky Mubarok.

Gus Makki mengakui, pesantren menjadi pekerjaan rumah bagi NU. Santri sudah terlalu lama libur.

Kami ingin santri bisa segera belajar, apalagi mereka dalam waktu dekat mulai masuk. So, kami harus benar-benar memastikan protokol Covid-19 di kalangan santri,” said Gus Makki.

Regent Anas added, pihaknya siap berkolaborasi untuk tata laksana kesehatan lingkungan ponpes.

Puskesmas terdekat bisa melakukan pendampingan bagi para kiai. Mulai dari pelaksanaan aktivitas belajar, termasuk juga untuk cara tahlilan yang aman di kalangan warga,” tegas Bupati Anas.