The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Bulusan-Gilimanuk Enough 12,5 Minute

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Adu Cepat Perahu Layar Jawa-Bali

KALIPURO – Setelah tiga tahun vakum, race, balap perahu layar di Pantai Bulusan, Kecamatan Bulusan, Kalipuro District, kembali digelar Minggu (3/8) kemarin sejak pukul (1800. Balap perahu layar yang bertajuk Arung Banyuwangi-Bali (Arubaba) itu diikuti beberapa perahu layar nelayan Bulusan dan Gilimanuk, Bali.

Dalam lomba balap perahu itu, perahu-perahu layar nelayan beradu cepat dari Pantai Balasan menuju Gilimanuk, Bali, dan kembali finis di Pantai Bulusan. Uniquely,” balap perahu layar nelayan itu hanya mengandalkan kecepatan angin diselat Bali dan tentu mengandalkan keahlian sang joki perahu layar itu agar finid terdepan.

Jarak yang harus ditempuh para pembalap perahu layar itu kurang-lebih sekitar mil 7 mil perjalanan laut. Meski mengarungi selat Bali dengan jarak begitu jauh, perahu-perahu layar nelayan itu bisa kembali ke finisf di Pantai Bulusan hanya dalam waku sekitar 25 minute.

Ketapang-Gilimanuk hanya butuh waktu 12,5 minute. Perahu yang finis paling depan adalah pemenangnya. Ini hanya mengandalkan kecepatan angin dan keahlian joki, Kecepatan perahu bisa mencapai 20 knot,” kata sekretaris panitia, Muhammad Husen.

Husen menambahkan, adu balap perahu layar itu selain untuk memeriahkan peringatan Agustusan juga untuk menjaga tali silaturahmi antar nelayan Banyuwangi-Bali. Para pembalap selain memperebutkan hadiah uang, juga memperebutkan piala bergilir dari Danlamal Banyuwangi.

Piala bergilir baru tahun ini ada. Ini menambah semaarak persaingan para pembalap perahu layar,” tambah Husen. Danlanal Banyuwangi, Marine Lieutenant Colonel (P) Wahyu Endriawan mengatakan, lomba balap perahu layar nelayan itu juga untuk mengenang peristiwa heroik perang laut pertmna di Selat Bali setelah kemerdekaan Indonesia tanggal 4 April 1946.

Waktu itu Kapten Makardi dari angkatan laut mengirimkan pasukan melalui Selat Bali menggunakan perahu layar nelayan untuk membantu Letkol laut l Gusti Ngurah Rai. Nah, dalam pengiriman pasukan melalui Selat Bali tersebut, pasukan Indonesia yang menggunakan perahu layar bertemu kapal perang Belanda.

It turns out, meski menggunakan perahu layar, pasukan Indonesia berhasil membakar kapal perang milik Belanda itu. “Peristiwa itu juga melandasi balap perahu layar ini,” jelas Wahyu. He hopes, balap perahu layar itu terus berlangsun setiap tahun. Balap perahu nelayan itu nanti akan diusulkan masuk ke dalam kalender Banyuwangi Festival (B-Fest) next year.

“Insya-Allah tahun depan kegiatan ini kita tidak akan meminta anggaran dari APBD. Saya akan bertanggungjawab penuh dalam pelaksanaan lomba balap perahu layar ini,” pungkas Danlanal. Just know, selain dari lanal Banyuwangi, pihak satpolair Banyuwangi, KUPP Ketapang, dan jajaran Forpinka Kalipuro, juga hadir pada lomba balap perahu itu. Kepala Desa Ketapang dan lurah Bulusan juga hadir bersama ratusan warga yang menyaksikan pertandingan balap perahu layar tersebut. (radar)