The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Dapat Insentif Jelang Lebaran

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

DUA pekan menjelang Idul Fitri, ribuan guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) di lingkungan Dinas Pendidikan (Dispendik) dapat kucuran segar. Total dana insentif yang dikucurkan untuk GTT dan PTT tersebut mencapai Rp 3,472 billion. Penyerahan dana insentif GTT dan PTT itu dilakukan dalam acara sambung rasa GTT dan PTT dengan Bupati Abdullah Azwar Anas di Lapangan Tenis GOR Tawang Alun kemarin (5/8).

Bupati Anas menyerahkan secara simbolis kepada perwakilan GTT dan PTT yang berjumlah sekitar 2.851 person. Setiap orang menerima bantuan dana insentif sebesar Rp 2,851 million. Dana insentif itu merupakan akumulasi dana insentif yang diterima GTT dan PTT setiap bulan sebesar Rp 174 thousand. “Tunjangan insentif yang di-berikan hanya tujuh bulan. APBD menyediakan anggaran insentif selama 12 month,” ujar Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono.

In the APBD 2012, bantuan tunjangan insentif GTT dan PTT sebesar Rp 5,963 billion. Dari nilai dana sebanyak itu, yang sudah terserap hanya Rp 3,472 billion. “Bantuan insentif itu diberikan setelah GTT dan PTT melaksanakan tugasnya,"explained Sulihtiyono. He explained, jumlah GTT dan PTT di Banyuwangi mencapai sekitar 4.648 person.

However, tidak semua GTT dan PTT itu mendapat hak untuk menerima tunjangan insentif dari pemerintah daerah. Yang berhak menerima tunjangan insentif hanya sekitar 2.851 person. Sedangkan sisanya, around 1.797 orang sedang diu-sahakan untuk mendapatkan tunjangan dengan model lain. actually, semua GTT dan PTT bisa menerima tunjangan yang sama. However, from 4.648 GTT dan PTT itu belum semuanya masuk sebagai tenaga honorer kategori dua (K2) yang mendapat pengesahan dari Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (Ke-menpan dan RB).

“Yang masuk honorer K2 hanya 2.851 person. Sedangkan sisanya yang 1.797 orang itu belum masuk. Kita sedang perhatikan, mereka untuk mendapat tunjangan yang sama,” he said. Meski nilai tunjangan insentif GTT dan PTT yang diterima sama, namun honorer yang me-reka terima setiap bulan tidak sama. Honorer GTT dan PTT yang mereka terima setiap bulan berkisar antara Rp 150 thousand, Rp 200 thousand to Rp 300 thousand. Pengucuran dana insentif itu disambut suka cita oleh ribuan GTT dan PTT.

Pencairan tunjangan itu nilai sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah daerah terhadap GTT dan PTT. Ketua Forum Komunikasi GTT dan PTT Banyuwangi, Muhammad Cholid mengata-kan, tunjangan insentif yang diberikan pada GTT dan PTT merupakan yang pertama di Jawa Timur. So far, belum ada pemerintah daerah yang mengalokasikan dana APBD-nya untuk memberikan insen-tif pada GTT dan PTT. Cholid mengatakan, keputusan Bupati Anas untuk mengaloka-sikan anggaran tunjangan GTT dan PTT, menjadi inspirasi daerah lain.

Setelah Banyuwangi meAnganggarkan tunjangan insentif itu, daerah lain ramai-ramai ikut menganggarkan. “Terima kasih pemerintah daerah, terima ka-sih pak Bupati atas kepedulian dan perhatiannya pada GTT dan PTT,” ungkap Cholid. Cholid menambahkan, be-berapa tahun GTT dan PTT mengabdi hanya menerima honor seadanya dari sekolah. Belum pernah mendapatkan tunjangan dalam bentuk apa pun dari pemerintah daerah. “Just this year, pemerintah daerah memberikan tunjangan insentif pada GTT dan PTT,” he added. (radar)