The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Dari Bengkak ke ASDP 10 Jam

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Truk-besar-mendominasi-antrean-yang-mengular-sampai-Desa-Bengkak,-Kecamatan-Wongsorejo.-Gara-gara-macet,-dari-Desa-Bengkak,-Wongsorejo-menuju-ASDP-butuh-waktu-10-jam

Pasca Nyepi Antrean Mengular di Jalan Raya

KALIPURO – Antrean kendaraan pasca Hari Raya Nyepi Jumat kemarin (11/2) semakin tidak terelakkan. Banyaknya kendaraan yang mengalir menuju Bali menyebabkan Jalur Pantura menuju Pelabuhan Ketapang macet total.

Saking panjangnya, antrean mengular ke arah utara sejauh 10 Km lebih dari pelabuhan, tepatnya sampai Desa bengkak, Wongsorejo District. Monitoring of Jawa Pos Radar Banyuwangi, antrean kendaraan terjadi sejak pukul 18.00 last thursday (10/3).

Jika pada hari sebelumnya antrean didominasi kendaraan pribadi dan truk, kemarin hanya didominasi truk besar. Saking panjangnya antrean, kendaraan dari arah utara ke selatan yang terjebak macet di Desa Bengkak, Wongsorejo, terpaksa mengantre sampai 10 jam lebih hanya sekadar menuju Pelabuhan Ketapang.

Para sopir pun mengeluh dengan adanya antrean panjang itu. Selain menguras tenaga, antrean panjang itu juga menyebabkan biaya operasional membengkak karena terlalu lama berada di jalan. "O'clock 12 night (10/2) saya sampai di Bengkak. It's hit 10.00 (11/2) masih sampai Watu dodol. Antrean masih panjang,” ujar Erik, salah satu sopir truk muatan material, yang akan menuju Bali.

he said, rekan sopir lainnya yang membawa bahan makanan, seperti sayuran, fruit, dan ikan, juga banyak yang balik kucing saat mengetahui ekor antrean pada siang kemarin sampai Desa Bengkak. Banyak pula truk pembawa buah dan sembako yang terjebak macet dan terpaksa harus menunggu giliran jalan menuju Pelabuhan Ketapang.

”Kalau buah, cabai, dan sayuran, pasti busuk. Muatan begitu sebenarnya harus cepat sampai agar tetap segar. Sudah waktunya Selat Bali ini dibangun jembatan, seperti Suramadu, biar tidak macet seperti ini,” terang sopir asal Malang tersebut.

Bukan hanya sopir truk yang mengeluhkan kemacetan. Rombongan dari PB ISSI (Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia) Jakarta juga terjebak macet di dekat timbangan Watudodol. Butuh waktu tujuh jam untuk bisa lepas dari kemacetan.

“Saya terjebak macet cukup lama. Dari Watudodol ke pelabuhan butuh waktu 10 jam,’’ ujar Dadang Hari Purnomo yang mengawal rombongan PB ISSI tersebut. Meanwhile, suasana di halaman parkir Pelabuhan ASDP Ketapang kemarin sudah tampak lengang.

Sehari sebelumnya kendaraan roda dua dan mobil pribadi banyak mendominasi antrean, tapi kemarin sudah tidak tampak. Area dalam pelabuhan hanya dipenuhi truk kecil dengan tonase di bawah 35 ton. Meanwhile, truk dengan tonase di atas 35 ton harus melewati Pelabuhan LCM Ketapang.

Karena antrean di jalan raya tidak terelakkan, ASDP Ketapang officers, police, dan LLAJ, kemarin memilah kendaraan berdasar jumlah tonase di Jembatan Timbang Watudodol. Kendaraan dengan tonase di bawah 35 ton diberi tanda kuning dan boleh melintas di Pelabuhan ASDP Ketapang.

Meanwhile, kendaraan di atas 35 ton diberi tanda merah dan harus melewati Pelabuhan LCM Ketapang saat menuju Pulau Bali. ”Diberi tanda biar petugas di lapangan tahu. Yang warna kuning bisa lewat ASDP Ketapang. Antrean didominasi kendaraan barang (truck),” jelas Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto.

Wahyudi added, jumlah armada kapal yang sebelumnya hanya 24 unit saat ini sudah 28 unit. Dermaga ponton yang sebelumnya mengalami kerusakan, since 14.00 (10/3) kemarin sudah kembali beroperasi. ”Ponton sudah selesai. Armada yang kami kerahkan di ASDP 22 kapal dan di LCM 6 boat," he concluded.

Terkait lalu lintas, petugas Polres Banyuwangi masih melakukan pengalihan arus. Kendaraan dari arah selatan jika menuju arah Pelabuhan Ketapang harus melintasi Jalan Lingkar Ketapang. Hal itu dilakukan agar kondisi lalu lintas di pelabuhan tidak macet. Petugas Satlantas Polres Banyuwangi juga masih tampak hilir-mudik mengatur antrean sampai Watudodol hingga sore kemarin.

”Jalur tetap dialihkan. Sore ini (yesterday) ekor kendaraan sudah berada di Watudodol. Prediksi masih terus terjadi antrean, karena kendaraan masih banyak yang mengalir ke Ketapang. But, mudah-mudahan malam ini (yesterday) antrean sudah klir,” jelas Kapolsek Kawasan Tanjung Wangi, AKP Hadi Siswoyo. (radar)