The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Dinas Lingkungan Hidup Periksa Limbah Pabrik

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

GLENMORE – environmental services (LH) Kabupaten Banyuwangi memenuhi janjinya untuk memeriksa limbah di Industri Gula Glenmore (IGG) yang ada di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore kemarin (4/1). Dalam tinjau lapangan di pabrik gula yang konon terbesar di Asia Tenggara itu, tim dari Dinas LH Banyuwangi dipimpin oleh kepala bidang (Head of Division) Pengawasan dan Pengendalian, Budi Wahono.

Rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 11.40. Sebelum masuk ke pabrik gula, tim itu meninjau sejumlah titik aliran dan sungai yang berada di sekitar pabrik. Dalam pemeriksaan itu, tim dari Dinas LH didampingi petugas dari pabrik gula.

Mereka melakukan pengecekan di instalasi pengolahan air limbah, dan mengambil sampel air dari beberapa titik di pengolahan limbah tersebut. Pengolahan air limbah yang keluar dari pengolahan tebu, juga dicek langsung. Ketua tim dari Dinas LH, Budi Wahono menyampaikan kunjungan ini merupakan bentuk verifikasi dari laporan warga terkait keluhan limbah.

“Kita melakukan peninjauan IPAL. Ada pengaduan dari masyarakat terkait limbah pabrik,He said. Untuk meneliti limbah itu, light him, pihaknya telah mengambil air dari beberapa tempat di sekitar instalasi pengolahan air limbah. “Sampel air itu kan limbah cair, yang diambil itu baik yang keluar di air di luar jalur limbah dan air yang baru keluar dari IPAL," he explained.

Ditambahkan oleh manajer teknis PT laboratorium lingkungan pada Dinas LH Banyuwangi, Ivan Candra FY, sebelum mengambil sampel dari air yang ada di sekitar pabrik gula, pihaknya juga telah mengambil sampel air di beberapa lokasi yang agak jauh dari pabrik gula, itu seperti di aliran sungai yang ada di Kecamatan Tegalsari dan Kecamatan Bangorejo. Dalam pemeriksaan tersebut, diketahui kualitas air di atas batas baku mutu.

“Saya tidak mengatakan tercemar, tapi kondisi air di atas baku mutu,” ucapnya diplomatis. Untuk pemeriksaan air yang di lakukan di area pabrik gula, Ivan mengaku masih belum bisa me yimpulkan. Because, masih harus menunggu hasil uji laboratorium yang akan dilakukan bersama tim. Untuk hasil uji laboratorium itu, paling cepat baru bisa diketahui sekitar 14 hari untuk pemeriksaan air permukaan, and 21 hari untuk limbah.

“Kita harus menunggu, p ling cepat dua pekan lah,he explained. Manajer Evaluasi Proyek IGG, Setio Slamet Estianto, menjelaskan selama ini pengawasan terhadap pengolahan limbah sudah memenuhi standar. Terkait adanya luberan di sekitar kolam penampungan, Setio mengatakan itu karena adanya kelebihan kapasitas dan adanya penurunan daya mesin pompa di instalasi pengolahan air limbah.

“Sebenarnya sudah 100 percent, tapi kita tidak menduga ada kerusakan alat secepat itu,the excuse. Setio berjanji jika dari hasil uji labo ratorium itu ditemukan adanya gejala yang berpotensi membahayakan lingkungan, pihaknya akan segera melakukan penanganan dengan perbaikan operasional.

“Kalau ada temuan-temuan yang membahayakan lingkungan, kita akan segera perbaiki operasionalnya,"promise". In general, light him, limbah pabrik gula itu ada dua, yakni limbah polutan yang harus melalui pengolahan limbah, dan limbah dari air kondesor atau jaringan pipa dan digunakan untuk mengubah uap menjadi zat cair dan itu bisa langsung dibuang.

“Air kondensor bisa langsung dibuang, itu ada SK (surat keputusan) governor,he explained. (radar)