BANYUWANGI – Status Gunung Raung turun dari siaga (level III) be alert (le vel II) sejak Jumat petang lalu (5/4). Dear, penurunan status Gunung Raung itu tidak di ikuti penurunan status “saudara dekatnya”, yakni Gunung Ijen. Until yesterday (6/4), Gunung Ijen yang berlokasi di perbatasan Banyuwangi-Bondowoso itu masih berstatus siaga (level III). Berdasar catatan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (GAPP) Ijen di Desa Tamansari, Licin District, Banyuwangi, aktivitas vulkanik gunung dengan luas kawah 800 meter x 700 meter tersebut masih fluktuatif hingga kemarin.
Catatan seismograf menyebutkan, gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 25 millimeters (mm) until 36 mm terjadi dua kali selama Kamis (4/4) then. Gempa tre mor dengan amplitudo 46 millimeters (mm) terjadi di hari yang sama. Sehari berselang, tepatnya Jumat (5/4), gempa vulkanik dangkal dan gempa tremor kembali terjadi. Am pli tudo gempa vulkanik tersebut sebesar 40 mm, sedangkan amplitudo gempa tremor mencapai 22 mm Kepala PPGA Ijen, Bambang Hery Purwanto mengatakan, status Gunung Ijen masih tetap si aga hingga kemarin. “Kami merekomendasikan agar tidak ada aktivitas manusia dalam jarak 1,5 Kilometer (Km) dari kawah," he said.
According to Harry, berdasar pan tauan visual closed circuit television (CCTV), ma sih terdapat uap pekat di se ki tar kawah. It says, itu m enunjukkan temperatur kawah masih tinggi. “Kami prediksi tem peratur kawah di atas 50 degrees Celsius," he explained. Just know, status Gunung Ijen fl uktuatif sejak akhir 2011 si lam. On 18 December 2011, Center for Volcanology and Geological Hazard Mitigation (PVMBG) menaikkan status gunung setinggi 2.386 meter dari atas permukaan laut (dpl) itu dari waspada (level II) be on standby (Level III). Lantaran aktivitas Gunung Ijen sempat mereda, on 13 May 2012 status gunung api dengan kedalaman danau kawah mencapai 180 meter tersebut diturunkan dari siaga (level III) be alert (level II).
Soon, aktivitas Gunung Ijen kembali naik. On 24 July 2012, right at 14.00, PVMBG kembali meningkatkan status Gunung Ijen dari was pada (level II) be on standby (level III). Since that, status Gu nung Ijen bertahan di level III hing ga kemarin. Meanwhile, kabar melegakan dirasakan warga sekitar Gu nung Raung. Kali ini status gu nung setinggi 3.332 di atas per mukaan laut (dpl) itu turun dari siaga menjadi waspada. Status waspada (level II) tersebut ditetapkan sejak pukul 17.00 Jumat sore lalu (5/4). Kepas tian itu diungkapkan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (GAPP) Raung di Dusun Mangaran, Sumberarum Village, Ke camatan Songgon, Balok Sur yadi, yesterday (6/4).
Dia mengatakan bahwa aktivitas gunung terbesar di Pulau Jawa itu menunjukkan tan da-tanda penurunan selama dua pekan. ‘’Penurunan aktivitas gunung terpantau dalam seismograf (alat pencatat gempa, Red) sejak tanggal 24 March,’’ jelasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Sejak tanggal itu, jelas Balok, gempa vulkanik dan tremor su dah tidak terekam dalam seismograf. Itu menandakan bahwa aktivitas gunung tersebut menunjukkan tandat anda menggembirakan. ‘’Gempa tidak ada lagi,” terang petugas yang tinggal di Dusun Krajan, Sragi Desa Village, Songgon District, Banyuwangi, that.
Besides that, kata Balok, berdasar pengamatan visual juga tidak ada tanda-tanda peningkatan aktivitas gunung. For example, asap yang keluar dari kawah tidak tampak dan suara gemuruh tidak lagi terdengar. ''So, secara umum aktivitas gunung terus menurun,” papar pria berkacamata itu. Menyusul penetapan status waspada itu, papar dia, aktivitas manusia di gunung tersebut juga berubah. Jika status siaga, manusia dilarang beraktivitas hingga tiga kilometer dari puncak gunung. ‘’Sekarang hanya 1,8 kilometer dilarang ada aktivitas manusia,he said.
according to her, aktivitas gu nung yang memiliki luas kaldera 2.250 meter X 1.750 meter tersebut mulai menurun sejak Gunung Ijen meningkat. ‘’Gunung Raung ini memang masuk kawasan pegunungan Ijen,he explained. Just a reminder, status Gunung Raung menjadi siaga sejak 22 October 2012. However, akhirnya status gunung tersebut kembali menurun. ‘’Sekarang, pesawat boleh melintas di atas gunung. Kalau masih giat (status siaga, red), pesawat di larang," he concluded. (radar)
