The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Ini Pesan Veteran Banyuwangi di Hari Proklamasi Kemerdekaan

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Perayaan hari kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus bukan sesuatu yang datang begitu saja. Kemerdekaan Indonesia diraih dengan usaha dan perjuangan keras dari para pahlawan dan pejuang saat itu. Bagaimana kata para pejuang veteran Banyuwangi merasakan kemerdekaan yang mereka perjuangkan?

Since morning, Friday (17/8/2018) Sutrisno terlihat bersemangat memasuki area Taman Blambangan untuk mengikuti upacara peringatan kemerdekaan ke-73 RI. Veteran 74 tahun ini lalu duduk di deretan bangku di tenda VVIP.

Pemkab Banyuwangi menempatkan para veteran ini duduk sejajar dengan deretan forum pimpinan daerah (forpimda), sebagai bentuk penghargaan yang tinggi kepada jasa para veteran tersebut.

Right at 10.00 seiring dengan sirene dibunyikan, Sutrisno terlihat khidmat mengikuti jalannya upacara. Dia mengaku selalu menanti momen detik-detik proklamasi kemerdekan ini. Bagi dia, ini merupakan momen untuk bersyukur kepada Tuhan karena negara Indonesia bisa merdeka.

Kalau ingat bagaimana dulu melawan kolonial bersama pejuang lain, kami para veteran ini rasanya tak habis syukur. Ini mengingatkan saya pada rekan-rekan seperjuangannya yang telah gugur di medan perang. Mari berdoa untuk mereka,” kata Sutrisno sambil berkaca-kaca.

Sutrisno lalu berharap agar generasi Banyuwangi mampu memaknai kemerdekaan ini secara bijak.

“Kemerdekaan harus diisi dengan hal-hal positif. Jangan rusak kemerdekaan ini dengan hal-hal yang mengganggu persatuan bangsa. Melawan penjajah itu pengorbanan kami luar biasa," he said.

Hal yang sama juga dilontarkan Kusnari (68). Veteran yang pernah berjuang melawan Portugis di wilayah Timor-Timur ini mengaku terharu sekaligus bangga bisa mengikuti upacara kemerdekaan hari ini.

"For me, kemerdekaan adalah kebanggan. Ini hasil jerih payah para pahlawan yang tak pernah gentar melawan penjajah. Sekarang giliran generasi muda yang bertugas mempertahankannya," he said.

He hopes, generasi muda bangsa dapat terus melanjutkan cita-cita dan perjuangan para pahlawan. “Tidak perlu mengangkat senjata seperti yang kami lakukan dulu. Cukup buat Indonesia ini rukun dan sejahtera. Itulah makna merdeka yang sesungguhnya,” he added.

Pesan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa juga disampaikan istri veteran, Hasiastuti atau yang lebih dikenal dengan Ibu Suherman. according to her, pengorbanan yang dilakukan para pejuang, termasuk keluarganya seharusnya diapresiasi dengan baik oleh generasi saat ini.

Kemerdekaan ini hasil perjuangan yang hebat. Semua warga negara wajib menjaga persatuan agar bangsa ini lebih kokoh. Jangan sampai kita bertikai dengan saudara sebangsa, malu lah dengan perjuangan pejuang. Jaga terus persatuan bangsa, tetap pegang filosofi Bhinneka Tunggal Ika,” kata Suherman, yang almarhum suaminya pernah bertempur di Perang Trikora memeperebutkan Papua dan juga diberangkatkan di Timor Timur.