The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Jaga Jarak, Bukan untuk Starting Grid Balapan

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Photo: Radar Banyuwangi – Jawa Pos

BANYUWANGI – Adaptasi kebiasaan baru di Banyuwangi semakin meluas. Bukan hanya di sektor pelayanan publik, tourist, maupun pendidikan, penerapan protokol kesehatan di jalan raya juga menyasar kawasan lebih luas.

Reported from Radar Banyuwangi – Jawa Pos, sebagaimana diketahui, awalnya Dinas Perhubungan (Transportation Agency) Banyuwangi membuat markah baru sebagai tanda titik pemberhentian kendaraan di sekitar lampu lalu lintas (traffic light) utara kantor DPRD beberapa hari lalu. But later, markah yang menyerupai starting grid balap MotoGP itu juga dibuat di sejumlah titik lain di Kota Banyuwangi.

Monitoring by journalists from Jawa Pos Radar Banyuwangi, until Monday (20/7/2020) yesterday, sedikitnya sudah tiga kawasan lampu merah telah dilengkapi markah baru tersebut.

Selain traffic light kantor DPRD, markah serupa juga terdapat di kawasan Simpang Lima dan Simpang Empat Taman Blambangan.

Tasks executor (Plt) Kepala Dishub Banyuwangi Ali Ruchi mengatakan, markah tersebut dibuat untuk menopang penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

”Ini untuk mendukung physical distancing (jaga jarak fisik). Dengan mematuhi markah tersebut, otomatis jarak fisik antarsatu pengendara dengan pengendara lain terjaga, tidak terlalu dekat sehingga berpotensi terjadi penularan Covid-19,” ujarnya.

Especially, imbuh Ali Ruchi, sebelumnya Bupati Abdullah Azwar Anas meminta seluruh dinas di lingkup Pemkab Banyuwangi ikut berperan dalam upaya penanganan Covid-19. Semua dinas diminta menjadi ”Dinas Kesehatan” (Health Office) dan ”Satuan Polisi Pamong Praja” (PP Satpol).