ID TEXT – Peringaran Hari Raya Nyepi just counting the days, people Hindu from Banyuwangi mulai melakukan persiapan. Salah satunya membuat Ogoh-ogoh.
Salah satunya yang terlihat di pemukiman Hindu Hindu yang berada di Dusun Randuagung, Kradenan Village, Purwoharjo District.
Read Also: Gather the Principal, Banyuwangi Regent Reminds about Anti-Bullying to Violence
Terlihat, sejumlah pemuda mulai disibukkan dengan pembuatan patung yang kerap diarak jelang peringatan Hari Raya Nyepi that.
“Kita buat jauh hari. Mengingat proses pembuatan (ogoh-ogoh) membutuhkan ketelitian dalam menempelkan ornamen-ornamen. Macam menempelkan kertas ke bambu yang jadi badan dari ogoh-ogoh,” ujar Galuh Adi Saputro (32), Monday (6/03/2023).
Galuh mengatakan untuk tema Ogoh-ogoh pada peringatan Nyepi kali ini adalah “Polo Bungkuk”. Which mean, penggambaran sifat manusia dewasa ini.
“Ogoh-ogoh yang dibuat bertemakan Polo Bungkuk. Ogoh-ogoh tersebut merupakan penggambaran yang sibuk bekerja namun lupa beribadah,” clear.
Sama seperti tahun sebelumnya, lanjut Galuh, Ogoh-ogoh kali ini juga dbuat dalam bentuk gajah, widyadar dan Naga. Kesemuanya, akan diarak keliling kampung pada malam hari jelang perayaan Nyepi.
“Ogoh-ogoh yang dibuat juga ada yang dibuat menyerupai bentuk virus Corona. Nanti untuk kegiatan Tawur Agung (upacara puncak),” he said.
Untuk biaya pembuatan ogoh-ogoh, Galuh menyebut berasal dari dana kerukunan umat. Diambilkan dari sumbangan para dermawan dan umat Hindu di wilayah Purwoharjo.
“Sumbangsih dari jemaat Hindu di wilayah Purwoharjo,” he concluded.
Read Also: Thousands of ASN Banyuwangi Borong Nutritious Food Together to Handle Stunting
Quoted from various sources, ogoh-ogoh adalah representasi dari Bhuta Kala. Dan dibuat menjelang Hari Nyepi.
later, Ogoh-ogoh akan diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hari Pangrupukan, sehari sebelum Hari Nyepi.