The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Jembatan Lastono Segera Diperbaiki

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

jembatan-lastono-segera-diperbaiki

SINGOJURUH – Bebatuan yang pecah menganga di sekitar fondasi jembatan Lastono di Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh akhirnya mendapat perhatian dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, and Spatial (Dis PU BM,CK,TR) Banyuwangi Regency.

Kepala Dinas PU BM,CK,TR Banyuwangi, Mujiono mengirim anak buahnya untuk melihat dan melakukan survey jembatan yang menghubungkan Dusun Sukorejo dan Dusun Krajan Lor, Desa Lemahbang Kulon tersebut kemarin (5/12).

No half-hearted, enam petugas Dinas PU BMCKTR diturunkan dengan dipimpin Kepala Bidang (Head of Division) Highways, Abdul Kholik |. Dalam rombongan itu juga ada Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Ebta Andharisandi.

Selain melihat kondisi fisik jembatan, petugas juga melakukan pengukuran di sekitar lokasi jembatan yang rawan ambrol tersebut. “Jembatan itu masuk skala prioritas karena kondisinya memang rawan ambrol, dan segera kita kerjakan,” ujar Kepala Dinas PU BMCKTR Banyuwangi, Mujiono.

Perbaikan jembatan Lastono itu memang darurat, karena kondisinya cukup mengkhawatirkan. Especially, kini padas yang persis digunakan untuk menanam fondasi jembatan telah retak dan menganga dengan lebar lebih dari satu meter.

Kedatangan rombongan dari Dinas PU BMCKTR Banyuwangi itu disambut baik oleh Kepala Desa Lemahbang Kulon, Agin Sunyoto. “Alhamdulillah, bisa direspons cepat, dan semoga saja segera terealisasi sehingga tidak timbul kerusakan yang lebih parah,” harap Kepala Desa Lemahbang Kulon, Agin Sunyoto.

As previously reported in this daily, batu padas yang berada di bawah jembatan Lastono telah retak dan menganga dengan lebar sekitar satu meter, dan panjangnya men- capai 20 meter. Lucky, fondasi jembatan Lastono yang menuju Situs Syeh Siti Jenar itu tidak ikut ambruk.

Jembatan tersebut merupakan salah satu akses menuju kawasan Situs Syeh Siti Jenar, dan penghubung dua dusun. “Jembatan itu juga salah satu akses menuju pemakaman umum, kalau tidak melewati jembatan itu bisa memutar dengan jarak sekitar dua kilometer,” jelas kepala desa, Agin Sunyoto.

Jika jembatan tersebut tidak segera diperbaiki, dia khawatir fondasi jembatan akan runtuh jika aliran sungai di jembatan itu banjir besar. Besides that, juga akan menghambat aliran sungai Tuban yang sungai Bloro.(radar)