The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

The bridge connecting the village collapsed, hit by a flood

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

CLURING – Sumberpogak Bridge in Dusun Tanjungrejo Hamlet, RT 3, RW 4, Sembulung village, Cluring District, ambrol diterjang derasnya air sungai. Jembatan dengan lebar empat meter itu, separonya rusak berat kemarin (12/2).

Jembatan yang menghubungkan Desa Sembulung, Kecamatan Cluring dengan Desa Kradenan, Purwoharjo District, itu ambrol setelah bagian fondasi diterjang air sungai dengan debit air cukup tinggi pada Sabtu sore (11/2).

Sukamto, 60, one of the locals, mengatakan hujan yang mengguyur pada Sabtu siang (11/2) menyebabkan debit air sungai meningkat. So that, fondasi jembatan yang sudah rusak sejak September 2016 itu langsung ambruk. Separo jalan di atas jembatan ikut ambrol.

“Jembatan ambrol sekitar pukul 16.00 pada Sabtu sore (11/2), suaranya cukup keras,He said. Setelah jembatan itu ambrol, light him, warga langsung melaporkan pada perangkat desa. Karena cukup membahayakan, warga memberikan tanda di tepi jembatan dengan batang pohon pisang.

“This is dangerous," he said. Not only that, para pemuda juga memberi rambu dengan memasang bambu di jalan simpang tiga menuju jembatan dari arah Desa Kradenan, dan Desa Sembulung. “Kalau tidak diberi tanda, khawatir ada truk memaksa masuk dan lewat di atas jembatan," he said.

Jembatan Sumberpogak yang ambrol itu, kini menyisakan tiga meter dan hanya mobil pribadi yang bisa masuk. “Khusus kendaraan bermuatan barang dialihkan lewat Pasar Sembulung ke timur dan tembus ke jalan simpang tiga Dusun Tanjungrejo,he explained.

Meanwhile, debit air sungai yang tinggi akibat hujan deras pada Sabtu (11/2), juga menyebabkan jembatan ABRI yang menghubungkan Desa Sembulung, Kecamatan Cluring dan Desa Bulurejo, Purwoharjo District, juga ambrol. Bagian sayap jembatan retak dan nyaris ambruk.

So as not to harm, warga setempat memberi tanda dari bambu agar kendaraan bermuatan tidak melintas di atas jembatan tersebut. “Tinggal menunggu waktu saja, terkena guyuran hujan besar sedikit mungkin sudah ambrol,” terang Tarmijan, 47, one of the locals.

Jembatan itu dibangun saat ada ABRI masuk desa dan sudah berusia sekitar 20 more years. Jembatan tersebut salah satu jalur alternatif dari Kecamatan Cluring menuju Purwoharjo. “Kalau bisa cepat disurvei dan diperbaiki,” harapnya.(radar)