The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Kades Jambewangi Banyuwangi Disandera Warga

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Kepala Desa (village head) Jambewangi, Sempu Kecamatan District, Banyuwangi Regency, Suprayitno disandera warga di balai desa setempat, Thursday (13/2/2019).

Penyanderaan ini dipicu ketidakpuasan masyarakat atas terpilihnya Nur Hamid, sebagai Ketua Lembaga Masyarakat Dekat Hutan Mitra Hutan Lestari (LMDH Mitra Hutan Lestari), Jambewangi.

Aksi ini bermula ketika ribuan massa pesanggem atau anggota LMDH yang sedang demo di Balai Desa Jambewangi, melihat Kades Suprayitno hendak pulang. On the other hand, demonstrasi yang sudah kesekian kali ini masih tetap menemui kebuntuan.

inevitably, warga pun muntab. Mereka menutup pintu gerbang balai desa, sedang lainnya menghalang-halangi Kades yang sedang duduk di atas sepeda motor.

“Lawange ojo dibukak, ora tanggung jawab (Pintu jangan dibuka, tidak mau tanggung jawab),” teriak warga bersahutan sambil menutup pintu gerbang balai desa.

Meanwhile, adegan penyanderaan Kades Jambewangi, Sempu Kecamatan District, ini sendiri baru berakhir setelah massa membubarkan diri.

Berdasarkan pantauan di lapangan, keberingasan ribuan warga yang merupakan pesanggem atau anggota LMDH, ini bukan tanpa alasan. Namun klimaks dari kekecewaan. Masyarakat merasa sudah tidak bisa mendapat keadilan.

Bukan hanya dalam proses kemunculan Nur Hamid, sebagai ketua baru LMDH Mitra Hutan Lestari Jambewangi. Namun juga terkait dugaan jual beli lahan Perhutani, yang dilakukan oleh Purwanto, pengurus Pokja LMDH. Dimana telah diakui oleh sejumlah pesanggem, dia telah meminta sejumlah uang dengan berbagai dalih serta ancaman. One of them, oleh Purwanto, lahan garapan akan dialihkan kepada orang lain jika pesanggem tak mau membayar.

Terkait dugaan jual beli lahan Perhutani oleh Purwanto, sebenarnya telah diadukan langsung di forum musyawarah yang digelar di Kantor Desa Jambewangi, Wednesday, 30 January 2019 then. Forum tersebut juga dihadiri Kapolsek Sempu, AKP Suhardi beserta jajaran. But honey, curahan hati kalangan wong ndeso tersebut tak berbuntut tindak lanjut.

Ketua Reclassering Indonesia Banyuwangi, Lalati SH, selaku pendamping para pesanggem, mengaku sempat akan melaporkan kasus dugaan jual beli lahan Perhutani di tubuh LMDH Mitra Hutan Lestari ke Polres Banyuwangi. Namun entah kenapa, para korban tiba-tiba ketakutan. Disinyalir para wong cilik tersebut telah mendapat tekanan.

“Kita sudah koordinasi dengan Kepolisian, tapi katanya kita selaku lembaga tidak bisa mewakili laporan, dalam arti laporan harus dilakukan langsung oleh korban, walau pun yang dijual belikan itu aset negara,” kata Lalati.

Previously, Purwanto, pengurus Pokja LMDH Mitra Hutan Lestari, membantah jika dia telah melakukan jual beli lahan perhutani. Meski sejumlah pesanggem secara gamblang menyebut telah membayar pada dirinya, dia mengaku tak pernah menerima uang dari mereka.

Ketua baru LMDH Mitra Hutan Lestari, Nur Hamid, juga mengaku tidak pernah menginstruksikan atau mengizinkan adanya praktik jual beli lahan. Jika hal tersebut benar-benar terjadi, dia menyebut bahwa itu adalah ulah oknum.