The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Kebanjiran, Siswa Kompak Tidak Pakai Alas Kaki

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Para-siswa-SDN-2-Wringinputih-belajar-di-ruang-kelas-tanpa-sepatu-kemarin.-Siswa-menyapu-ruang-kelas-sebelum-pelajaran-dimulai

MUNCAR – SDN students 2 Wringinputih, Muncar District, yang diliburkan karena banjir Senin lalu (18/7) akhirnya mulai masuk sekolah kemarin (19/7). Siswa mulai berdatangan ke sekolah sejak pukul 06.30. Saat datang ke sekolah, para siswa tidak hanya membawa keperluan belajar. Mereka menenteng peralatan untuk kebersihan, seperti ember, sapu lidi, dan sapu ijuk.

“Mereka berangkat dari rumah sudah bawa peralatan sendiri-sendiri," said SDN Head 2 Wringinputih, Jaminoto Hadi. Setiba di sekolah, light him, para siswa itu langsung berbagi tugas membersihkan ruang belajar dan lainnya.

Mereka itu ada yang bertugas mengambil air bersih menggunakan ember, ada juga yang menyapu sisa lumpur. “Para siswa semangat dan senang,He said. Para guru yang datang ke sekolah, tidak terlalu kesulitan mengatur para siswa. Mereka hanya tinggal mengarahkan siswa untuk tidak bergurau saat membersihkan lumpur yang melekat di ruang kelas.

“Mungkin karena anak-anak itu sudah terbiasa dengan kondisi banjir seperti ini, jadi sudah terlatih,He said. Hanya dalam waktu hampir satu jam, seluruh ruang kelas yang penuh dengan lumpur sisa banjir itu berhasil dibersihkan. It is just, floor, table, dan kursi masih terlihat basah.

“Sebenarnya tidak nyaman dan risi dengan kondisi yang masih basah, tapi bagaimana lagi, sekolah kami memang sering kena banjir,” ujar Diana, siswa kelas VI. Dari pantauan pantauan Jawa Pos Radar Genteng, proses belajar mengajar di SDN 2 Wringin Putih dimulai pukul 07.30.

Pelajaran dimulai setelah siswa dan guru membersihkan ruang kelas dari lumpur sisa banjir. Sebelum masuk ruangan, para siswa berbaris di depan kelas, lalu belajar sebagaimana biasa. Karena lantai yang masih basah, para siswa ternyata kompak melepas sepatu yang dipakai.

So that, para siswa mengikuti proses belajar dan mengajar itu secara cekeran. As reported yesterday, banjir yang terjadi di Dusun Krajan, Wringinputih Village, Muncar District, on Monday (18/7), menyebabkan SDN 2 Wringinputih terendam.

Air yang menggenang di sekolah ini cukup tinggi hingga masuk ke ruang belajar. as a result, para siswa di SDN 2 Wringinputih itu tidak bisa belajar. Di hari pertama masuk sekolah, Monday (18/7), para siswa terpaksa diliburkan lagi.

“Air sangat tinggi," exclaimed the Head of SDN 2 Wringinputih, Jaminoto Hadi, 56. Jaminoto mengaku mendapat kabar sekolahnya terendam banjir itu sekitar pukul 04.00 melalui telepon dari salah satu wali murid. From the news, dia langsung berangkat ke sekolah. “Saya datang di sekolah ketinggian air mencapai satu meter, sepeda motor tidak bisa masuk sampai sekolah,He said. (radar)