The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Keberatan, Pedagang Wadul Dewan

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

keberatanMeanwhile, penertiban parkir di Jalan Satsuit Tubun ditentang keras para pedagang Pasar Banyuwangi. Puluhan pedagang mendatangi gedung DPRD dan memprotes kebijakan yang melarang parkir di jalan depan pasar tersebut. Para pedagang itu diterima langsung Ketua DPRD Banyuwangi Hermanto dan didampingi tiga anggotanya, Abdul Basit, Sukarno, dan Sukidi. “Parkir dan pedagang itu tidak bisa dipisahkan.

Kalau tidak ada lahan parkir, pedagang bisa bangkrut,” cetus juru bicara pedagang yang juga ketua paguyuban Joko Tole, Sunoto Bachtiar, di hadapan anggota DPRD kemarin (18/10). According to Sunoto, kebijakan yang melarang parkir di Jalan Satsuit Tubun itu menurutnya kebi jakan yang tidak benar. The reason, lahan parkir yang disediakan di sekitar Gedung Juang 45 dan Inggrisan itu terlalu jauh. “Kalau lahan parkirnya jauh, pembeli tidak mau ke pasar," he said.

Sunoto mengancam akan menggelar aksi turun ke jalan bila penertiban parkir di Jalan Satsuit Tubun itu tetap dilaksanakan “Bila pemerintah tetap melarang parkir di Jalan Satsuit Tubun, kami akan serukan menolak membayar retribusi," he said. Sunoto juga menagih janji Bupati Abdullah Azwar Anas yang akan melindungi pedagang kecil dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi rakyat. “Dengan melarang parkir, ini akan mematikan para pedagang pasar," he said.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Banyuwangi, Nahrayu, menuding pemkab tidak memiliki kepedulian kepada para pedagang dan Pasar Banyuwangi. “Sekarang pedagang bukan hanya tidak di perbaiki, tapi malah akan dibantai," he said. Menurut Nahrayu, para pedagang Pasar Banyuwangi sebenarnya mudah diatur dan ditertibkan. Yang menjadi masalah, para petugas penertiban, yakni Satpol PP, yang tidak serius melaksanakan tugasnya. “Petugas penertiban itu kadang ada, kadang juga tidak ada,He said.

Bila parkir di Jalan Satsuit Tubun dilarang, Nahrayu memastikan para pedagang di Pasar Banyuwangi akan gulung tikar. Because, para konsumen juga akan malas masuk pasar karena lokasi parkir terlalu jauh. “Mau belanja ke pasar, parkir di Inggrisan, itu kan jauh sekali," he said. Pedagang lain, Suharlik, berharap pemkab membuat lahan parkir di sekitar pasar, bukan di lokasi yang jauh seperti Inggrisan atau depan Gedung Juang 45. “Jika belanja banyak di pasar, terus bagaimana membawanya ke parkiran. Apa dipanggul?" he said.

Persoalan parkir di Pasar Banyuwangi itu sebenarnya sudah ada sejak era Bupati Samsul Hadi. Sampai saat ini ternyata belum ada solusi yang menguntungkan para pedagang. “Sekarang malah akan membunuh para pedagang,” ujar Suharlik. Menanggapi protes para pedagang itu, Chairman of the Banyuwangi DPRD, Hermanto, berjanji akan segera mengundang dinas terkait untuk melakukan koordinasi. “Kami bisa memahami keluhan para pedagang. habis Jumatan nanti kami akan koordinasi dengan dinas terkait,"promise".

Meanwhile, DPRD mengundang Dishubkominfo, PP Satpol, Income Office Region (Dispenda), dan Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Banyuwangi siang kemarin. Pertemuan tertutup itu di gelar di ruang ketua DPRD. “Penertiban itu sudah menjadi kebijakan Pemkab Banyuwangi,” terang Hermanto usai pertemuan tersebut. Dalam pertemuan tertutup itu, penertiban parkir bukan hanya berlaku di Jalan Satsuit Tubun, tapi juga berlaku di seputar Taman Blambangan dan sekitar Taman Sri Tanjung.

“Lokasi parkir disediakan sekitar Inggrisan dan Gedung Juang," he said. Nevertheless, Hermanto meminta penertiban di Jalan Satsuit Tubun ditunda. Because, masih perlu dikomunikasikan dengan para pedagang. “Khusus penertiban di Jalan Satsuit Tubun, kami minta ditunda,He said. Mengenai harapan itu, sejumlah dinas yang datang ke DPRD itu belum berani memutuskan. Because, mereka harus berkoordinasi dengan pimpinan. “Dalam rapat dengan dinas terkait itu tidak ada unsur pimpinan. Semua diwakilkan,said Hermanto. (radar)