The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Kecamatan Cluring Ranking Satu Kasus Stunting di Banyuwangi

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ID TEXTStunting menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Berbagai upaya coba dilakukan, supaya kasus anak kurang gizi kronis ini dapat ditekan.

Dari data dinas setempat di tahun 2022 prevalensi rate-nya mencapai 20,1 percent. Case stunting tertinggi terjadi di Kecamatan Cluring. Persentasenya mencapai 11,56 percent.

Disusul Kecamatan Wongsorejo di urutan ke dua mencapai 9,38 persen dan ke tiga Kecamatan Srono yang mencapai 6,98 percent.

Kadinsos PPKB, Henik Setyorini mengatakan kendati masih cukup tinggi kasus stunting from Banyuwangi since 2018 until 2022 menunjukkan trend penurunan.

Read Also: Joss! Banyuwangi Pudam Gets the Highest National Performance Score from the Ministry of PUPR

In year 2018 persentasenya mencapai 32 percent. In year 2019 turun menjadi 24,46 percent. In year 2020 until 2021 tidak ada data. Mengingat saat itu masih masa Pandemi Covid-19. Aktivitas timbang di posyandu ditiadakan. Kemudian di tahun 2022, persentasenya semakin turun mencapai 20,1 percent.

“In year 2023 ini target kami diangka 17 percent,” ujar Henik.

Tahun ini upaya coba dikebut. Year 2023, district government Banyuwangi mengalokasikan Rp 7 miliar untuk mempercepat penurunan stunting.

Anggaran itu untuk intervensi nutrisi ke ibu hamil risiko tinggi dan bayi di bawah dua tahun atau baduta,” said Henik.

source