Meanwhile, butuh waktu dua jam lebih untuk menjinakkan api yang melalap hampir seluruh bagian Klenteng Ho Tong Bio, Karangrejo Village, Banyuwangi. Agar benar-benar padam, Unit Pemadam Kebakaran (firefighter) Banyuwangi Regency, exert 12 unit mobil. Komandan Damkar Banyuwangi, Sugeng mengatakan, pihaknya menurunkan tiga mobil induk dan sembilan mobil tangki air.
“PMK sendiri mengerahkan dua unit mobil induk dan sekitar tujuh mobil tangki air. Kami juga meminta bantuan satu mobil induk dari Pelindo dan dua mobil tangki PDAM.Awalnya, Sugeng mengaku mendapatkan laporan dari Koramil Banyuwangi tentang kebakaran yang terjadi di Klenteng Ho TongBio. Laporan itu masuk sekitar pukul 05.30. Mobil damkar yang awalnya dua unit, ternyata kewalahan. Next, Sugeng mengerahkan mobil damkar tambahan.
Api baru benar-benar bisa dijinakkan pukul 08.00. Kobaran api semakin besar karena komponen di dalam tempat sembahyang mudah terbakar. Besides that, fire extinguishers (amkar) di klenteng tersebut kurang memadai. Menurut Sugeng, saat ini amkar dan hydrant mutlak dimiliki kantor atau perusahaan. Selain bisa mempermudah proses pemadaman, amkar juga dapat mencegah api membesar. Because of that, Sugeng mengimbau agar beberapa kantor di Banyuwangi dilengkapi amkar. (radar)
