The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Lombakan Merangkai Buah, Sayur, dan Taman

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Ny.-Ipuk-Festiandani-Azwar-Anas-melihat-hasil-karya-peserta-lomba-merangkai-buah-dan-sayur-menyambut-Konferensi-IV-Indonesia-Berkebun-di-kawasan-GOR-Tawang-Alun,-Banyuwangi,-yesterday.

Sambut Pelaksanaan Konferensi Nasional Indonesia Berkebun

BANYUWANGI – Puncak perhelatan Konferensi IV Indonesia Berkebun baru akan digeber di kawasan Gedung Olah Raga (GOR) Tawang Alun, Banyuwangi hari ini (6/8). Sebagai ajang pemanasan sekaligus menggelorakan semangat masyarakat untuk memanfaatkan pelataran sempit untuk berkebun, Department of Cleanliness and Landscaping (DKP) Banyuwangi menggeber sejumlah perlombaan di lokasi penyelenggaraan konferensi tersebut kemarin (5/8).

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan, mengatakan pihaknya membuat serangkaian kegiatan untuk menyambut konferensi Indonesia berkebun. Beberapa kegiatan yang digeber kemarin antara lain, lomba merangkai buah dan sayur oleh Tim Penggerak PKK kecamatan se-Banyuwangi.

Besides that, DKP juga menggelar lomba membuat taman minimalis tingkat SMP/SMK berstatus sekolah adiwiyata. Lomba merangkai buah dan bunga ini, digelar di kawasan E-Park. Acara ini juga di hadiri Ketua Tim PKK Kabupaten Banyuwangi, New. Ipuk Fiestyandani Azwar Anas.

Hadir pula dalam kegiatan kemarin Ny. Minuk Yusuf Widyatmoko. Para pengurus PKK kecamatan sangat antusias mengikuti lomba tersebut. Because, selama ini mereka hanya belajar merangkai bunga, namun sekarang diberi kesempatan merangkai buah dan sayur.

“Ini pertama, namun menyenangkan. Bahan-bahannya ada yang kami ambil dari pekarangan dan beli di tukang sayur rumah tadi pagi (yesterday),” ujar Minuk Minarni, peserta dari PKK Muncar. Meanwhile, menjelang puncak pelaksanaan Konferensi ke IV Indonesia Ber kebun, e-park yang berada dalam kawasan GOR Tawang Alun, Banyuwangi, mulai ramai dipadati pengunjung.

Berbagai kalangan, mulai masyarakat umum, students, hingga ibu-ibu peduli tanaman berbondong- bondong mengunjungi area e-park yang dibuat untuk menyambut Konferensi Indonesia Berkebun tersebut. Mereka tampak menikmati kawasan yang penuh dengan berbagai macam tanaman buah dan bunga tersebut.

Apart from society, para peserta Konferensi Indonesia berkebun juga mulai mengunjungi e-park. Para delegasi kebun dari berbagai penjuru Nusantara ini, juga antusias berkeliling menyusuri area seluas dua hektare yang menjelma menjadi taman hijau.

Rata-rata mereka mengakui disapa de ngan sambutan hangat Banyuwa ngi menjadi tuan rumah Indonesia Berkebun. Seperti yang dituturkan peserta Indonesia berkebun dari Jakarta, Dyah Puji Lestari yang memuji e-park Banyuwangi ini.

Dyah menilai Banyuwangi bisa memanfaat kan dengan maksimal lahan produktif menjadi sebuah urban farming. Ditunjang masyarakatnya yang antusias menyambut digelarnya Konferensi, bagi Dyah ini merupakan hal yang luar biasa.

“Kami menilai masyarakat di sini benar-benar ikut peduli, lihat saja mereka mau datang berbondong-bondong menuju E-Park, ini suatu yang hebat. Karena tak mudah menggerakkan masya rakat suka terhadap lingkungan. Pastinya menularkan semangat berkebun di lahan terbatas ini sangat menyenangkan,” ujar Dyah Puji Lestari saat ditemui di e-park.

Meanwhile, pembukaan Konferensi Indonesia Berkebun ke IV sendiri akan digelar pagi ini. Lewat konferensi ini para penggiat jejaring Indonesia Berkebun akan berdiskusi, menyamakan persepsi antara satu kabupaten/kota dengan lainnya, termasuk pemikiran para aka demisi yang tergabung dalam Indonesia Berkebun.

“Mereka akan membahas program dan strategi bagaimana menularkan semangat kepada publik untuk menciptakan lahan hijau di lahan perkotaan yang terbatas ini,said Arief. Indonesia Berkebun adalah gerakan komunitas yang bergerak melalui media jejaring sosial yang bertujuan untuk menyebarkan semangat positif untuk lebih peduli kepada lingkungan dan perkotaan dengan program urban farming.

Yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan yang diubah menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif lewat peran masyarakat sekitar. (radar)